MAKALAH BAHASA INDONESIA
MENULIS
AKADEMIK
Disusun
oleh:
D3
Akuntansi Sektor Publik
Kelompok
6
Imami
Diyah Puspita (140241100001)
Tri
Dewi Sugiharti (140241100010)
Imaniyah
(140241100013)
Mufarrohah
(140241100014)
Rokayyah
(140241100022)
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai tata
cara menulis
akademik.
Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Bangkalan, 29 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1
Langkah-Langkah Menulis Akademik............................................................... 3
2.1.1
Merencanakan................................................................................................. 3
2.1.2
Menulis............................................................................................................ 3
2.1.3
Merefreksikan................................................................................................. 3
2.1.4
Merevisi........................................................................................................... 3
2.2 Menulis Makalah atau Kertas Kerja.................................................................. 4
2.2.1
Pengertian Makalah......................................................................................... 4
2.2.2
Jenis Makalah.................................................................................................. 4
2.2.3
Sistematika Makalah....................................................................................... 4
2.2.4
Praktik Menulis Makalah................................................................................ 5
2.3
Menulis Proposal................................................................................................ 6
BAB III. PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................................ 9
3.2 Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma mahasiswa sebagai insan
yang cendekia dapat dilihat dari hasil-hasil karya tulisnya. Kemampuan mahasiswa
menulis akademik merupakan tolak ukur kemapanan bernalar yang dimiliki
mahasiswa tersebut. Untuk menulis akademik, dibutuhkan daya nalar dan kemampuan
analisis terhadap sesuatu yang terjadi atau sedang berkembang. Dalam hal ini,
menulis akademik dikaitkan dengan pengembangan kepribadian mahasiswa.
Pengembangan kemahiran menulis akademik
memliki peran penting dalam pengembangan kepribadian mahasiswa sebgai insane
Indonesia yang terpelajar.terkait dengan hal tersebut, mahasiswa seyogyanya
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan menulis dalam berbagai
kegiatan yang mendukung, seperti pelatihan-pelatihan jurnalistik, proses
pengembangan penalaran, penyusunan karya ilmiah, bai polular maupun ilmiah, dan
sejenisnya.
Menuis
akademik bukanlah pekerjaan yang sulit. Aan tetapi, bukan pekerjaan yang mudah.
Ketika memulai menulis ilmiah, seorang penulis tidak perlu menunggu menjadi
penulis yang terampil. Diperlukan keberanian memulai meskipun belum terampil.
Apabila dilakukan secara terus-menerus dengan tingkat frekuensi yang tinggi,
bukan sesuatu yang berlebihan apabila nantinya dapat menjadi penulis yang
terampil. Tidak ada waktu yang tidak tepat untuk memulai menulis, artinya,
kapanpun dan dimanapun seorang mahasiswa dapat melakukan kegiatan menulis. Ketakutan
akan kegagalan bukanlah penyebab yang harus dipertahankan. Sebliknya, kegagalan
dijadikan landasan untuk menuju kea rah perbaikan,
Dalam
hal pengembangan penulisan yang dapat dilakukan seorang mahasiswa, Nunan
(1991:86-90) menawarkan lima konsep pengembangan keterampilan menulis,
meliputi: (1) perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis, (2) menulis
sebagai proses dan sebagai produk, (3) struktur generic wacana tulis, (4)
perbedaan antara penulis termpil dan penulis tidak terampil, dan (5) penerapan
menulis dalam pembelajaran.
Perbedaan
antara bahasa lisan dan tulis tampak pada fungsi serta karakteristik yang
dimiliki oleh keduanya. Namun, yang patut diperhatikan adalah keduanya bahasa
tersebut harus memiliki fungsi komunikasi. Dari sudut pandang inilah dapat
diketahui bagaimana hubungan antara bahasa lisan dan tulis sehingga dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran dan pelatihan ketrampilan menulis.[1]
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimanakah tata cara penulisan akademik yang baik dan benar?
·
Bagaimanakah membuat suatu makalah yang baik dan benar?
·
Bagaimanakah membuat suatu proposal yang baik dan benar?
1.1 Tujuan
·
Mengetahui tata cara penulisan akademik yang baik dan benar
·
Mengetahui pembuatan suatu makalah yang baik dan benar
·
Mengetahui pembuatan suatu proposal yang baik dan benar
1.2 Manfaat
·
Dapat mengetahui tata cara penulisan akademik yang baik dan benar
·
Dapat mengetahui pembuatan suatu makalah yang baik dan benar
·
Dapat mengetahui pembuatan suatu proposal yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Langkah-Langkah Menulis Akademik
2.1.1
Merencanakan
a.
Mengumpulkan bahan
Hampir semua
penulis mengumpulkan segala sesuatu yang mereka perlukan berupa data,
informasi, bacaan sebelum memulai menulis.
b.
Menentukan tujuan dan bentuk
Dalam penulisan
ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh situasi.
Misalnya, dalam membuat laporan penelitian, format dan tujuan laporan mungin
sudah ditentukan oleh sponsor pemberi dana penelitian.
c.
Menentukan pembaca
Pembaca yang berbeda
akan memelurkan bacaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis mengetahui
keadaan pembaca sebaik-baiknya. Penulis perlu mengetahi apa yang diinginkan,
yang diperlukan, atau yang diharapkan oleh pembaca.
2.1.2
Menulis
Dalam
penulisan ilmiah, karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah
pasti, lebih baik menulis seawall mungkin, lebih-lebih penulis sudah
mempersiapkan bahan sebagai bahan dasar penulisan, dan paling akhir sedikit
menyusun draf untu mencapai hasil akhir.
2.1.3 Merefreksikan
Teknik
yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah, sebelum merangkum
karangannya, mereka merefleksikan apa yang sudah mereka tulis. Kesempatan ini
memungkinkan penulis memperoleh perspektif yang segar tentang ata-kata yang
pada mulanya tampak sangat betul tetapi kemudian terasa salah.
2.1.4
Merevisi
Revisi,
perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang dilaksanakan secara berhati-hati dan
seksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus, dan sesuai
dengan keinginan penulis dan pembaca. Penulis perlu mencoba meramalkan masalah
yang mungkin muncul, dan menuntut perbaikan dari diri penulisnya sendiri,
sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca. Upayakan,
jangan sampai pembaca tidak dapat memahaminya, atau salah menginterprestasi
serta menafsirkan tulisannya karena tidak jelas arah, fokus, dan tujuannya.
2.2 Menulis Makalah atau Kertas Kerja
menulis makalah merupakan tahap
lanjut dari kegiatan menulis artikel ilmiah. Jika seseorang telah terbiasa
menulis artikel atau karangan nonfiksi lainnya dalam bentuk sederhana, maka dia
tidak akan menjumpai kesulitan berarti dalam menyusun bahasan yang lebih luas
seperti makalah. Maka, berikut ini akan di sajikan pengertian makalah, jenis-
jenis makalah, sistematika makalah, dan teknik menulis makalah.
2.2.1
Pengertian Makalah
makalah adalah karya tulis ilmiah
mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan atau yang berkaitan dengan tema seminar, simposium, diskusi atau
kegiatan ilmiah lainnya.
2.2.2
Jenis Makalah
secara
umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, di kenal dua jenis
makalah , yaitu makalah biasa ( common paper) dan makalah posisi ( position
paper). makalah biasa di buat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap
permasalahan yang di bahas.
Makalah
biasa juga dapat di tulis seseorang untuk mendeskripsikan suatu kebijakan,
gagasan, atau temuannya kepada khalayak. sebagai contoh, seorang mahasiswa
aktivis dapat mengemukakan gagasannya
tentang metode pengolahan sampah, atau seorang pejabat memaparkan kebijakannya
dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerahnya.
Dalam
makalah posisi, mahasiswa di tuntut untuk menunjukkan posisi teoretisnya dalam
suatu kajian. Untuk makalah jenis ini, dia tidak hanya diminta menunjukkan
penguasaan mengenai suatu teori atau pandangan tertentu, tetapi juga di
persyaratkan untuk menunjukkan di mana dia berdiri beserta alasannya yang di
dukung oleh teori- teori atau data yang relevan. Pada umumnya, makalah biasa
diwajibkan kepada mahasiswa S1, sedangkan makalah posisi di wajibkan kepada mahasiswa
pancasarjana.
2.2.3
Sistematika Makalah
makalah biasanya di susun dengan
sistematika sebagai berikut:
a.
judul karangan
judul
dapat di pandang sebagai tanda pengenal karangan dan sekaligus juga kunci utama
untuk mengetahui isi karangan. oleh karena itu, judul harus dapat mencerminkan
seluruh isi karangan dan dapat menunjukkan fokus serta permasalahan pokok
karangan.
b. Abstrak
Abstrak atau ringkasan biasanya
berisi intisari keseluruhan tulisan, di tulis secara naratif, dan diketik satu
spasi serta paling banyak tiga paragraph atau sekitar 150-200 kata. Abstrak
memuat latar belakang masalah, tujuan kesimpulan dan saran yangb tulis secara
padat.
c. pendahuluan
Bagian pendahulan terdiri atas
latar belakang masalah yang disusun dalam alur piker yang logis, yang
menunjukkan kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang di
harapakan (das sollen dan das sein)
d.
pembahasan
Bagian ini merupakan inti Makalah,
pada bagian ini hendaknya di kemukakan deskripsi tentang subjek studi, analisis
permasalahan, dan solusi pemecahannya.
e. simpulan
secara umum, simpulan berasal
hasil dari seluruh pembahasan dan
setidak-tidaknya berisi jawaban atas semua permasalan yang dikemukankan dalam
pendahuluan.
f. daftar
pustaka
Bagian ini memuat pustaka atau
rujukan yang diacu dalam makalah. Rujukan ini di susun ke bawah menurut abjad
nama akhir penulis pertam. Buku dan majalah tidak di bedakan, kecuali
penyusunannya dari kiri dan kanan. Untuk buku, teknik penulis, tahun terbit,
judul buku, jilid (jika ada), terbitkan ke, nama kota dan nama penerbit.
Contoh:
rifal, mien A. (1997). Pegangan gaya
penulisan, penyuntingan dan penerbitan karya ilmiah Indonesia. Cetakan
kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2.2.4
Praktik Menulis Makalah
Sebelum menulis makalah, sebaiknya
dibuat jejaring ide. Alwasilah (2005: 96) mengemukakan beberapa langkah membuat
jejaring ide seperti berikut:
a. Sebelum
menulis, siapkan kertas dan alat tulis
b. Pikira
ide-ide pokok yang paling penting untuk di tulis
c. Batasi
maksimal lima ide pokok
d. Tulis
ide pokok sesingkat mungkin dalam lingkaran-lingkaran
e. Hubungkaran
lingkaran-lingkaran itu dengan garis searah atau dua arah yang sesaui dengan
pemikiran anda.
f. Gunakan
pula garis patah-patah untuk menunjukkan hubungan tidak langsung, visualisasi
ide-ide ini sesungguhnya subjektif, tergantung pada penulis itu sendiri.
2.3
Menulis Proposal
Kata proposal dalam kamus Bahasa
Indonesia diartikan sebagai rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Dalam Bahasan ini, usulan itu
di fokuskan pada proposal penelitian yang merupakan salah satu langkah konkret
pada tahap awal penilitian.
Sebagai suatu proses, penelitian
memerlukan tahapan-tahapan tertentu yang
disebut sebagai siklus:
1) Pemilihan masalahan dan pernyataan hipotesisnya (jika
ada)
2) Pembuatan
desain penelitian
3) Pengumpulan data
4) Pembuata
kode atau analisi data
5) Interpretasi
hasilnya (Maria S. W. Soemardjono, 1997:1-2)
Usulan
penelitian pada umumnya memuat:
1) Judul
2) Latar
belakang
3) Tujuan
penelitian
4) Tujuan
pustaka
5) Landasan
teori
6) Hipotesis
(jika ada)
7) Metode
penelitian
8) Jadwal
kegiatan
9)
Daftar pustaka.
Judul
penelitian hendaknya dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan
tepat maslah yang akan diletiti, dan tidak memberi peluang bagi penafsiran atau
interpretasi yang bermacam-macam.
Latar
belakang berisi permasalahan, manfaat penelitian, dan
keaslian penelitian. Dalam permasalahan diuraikan masalah yang menarik minat
dan memdesak untuk diteliti.
Tujuan penelitian
hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tega oleh karena itu antara masalah,
tujuan, dan simpulan yang ditrik dari hasil penelitian harus sinkron. Jika
masalah yang dikemukakan ada emapat hal, maka tujuan harus dirumuskan dalam
keempat hal tersebut. Melalui pengujian hipotesis( jika ada) terhadap keempat
masalah atau tujuan tersebut akan diperoleh simpulan yang meliputi keempat hal
itu pula.
Tujuan
pustaka berisi uraian sistematis tentang berbagai informasi
yang dikumpulkan dari sumber bacaan, referensi dan data empiric yang ada
hubungannya dan menunjang penelitian.
Landasan
teori sekurang-kurangnya mengandung hal pokok:
- Seperangkat
proposisi yang berisi konstruk atau konsep yang sudah didefinisikan dan
salaing berhubungan
- Penjelasan
hubungan antar variabel sehingga menghasilkan pandangan sistematis
mengenai fenomena yang digambarkan oleh variabel-variabelnya,
- Penjelasan
mengenai fenomena dengan cara menghubungkan variabel dengan variabel lain
dan bagaimana hubungan antar variabel itu.
Hipotesis
(jika ada) dirumuskan berdasarkan landasan teori atau berdasarkan tinjauan
pustaka tidaklah tepat apabila ada pandangan bahwa penelitian harus memuat
hipotesis. Pandangan itu diakibatkan oleh adanya persepsi yang menganggap bahwa
suatu penelitian tanpa hipotesis tidak bersifat ilmiah.
Metode
penelitian berisi tentang bahan atau materi penelitian, alat
atau intrumen jalannya penelitian, variabel serta data yang dikumpulkan, dan
analisis hasil.
Instrument, pada umumnya dapat
dipergunakan seperti observasi, wawancara, kuisioner, studi dokumen dan
sebagainya. Pemilihan instrument bergantung dalam beberapa pertimbangan
misalnya:
- Jumlah
responden, apabila jumlahnya relative terbatas, maka wawancara lebih tepat
dari pada kuisioner
- Lokasi,
penggunaan kuisioner lebih tepat jika penelitian meliputi daerah yang
relative luas
- Data,
jika pendapat yang lebih mendalam ingin diperoleh, metode wawancara lebih
tepat
- Observasi
dapat digunakan, dan sebaliknya, penggunaan kuisioner lebih tepat
(Arikunto, 1983:116)
Dalam jadwal penelitian ditunjukkan
tahap-tahap/uraian setiap kegiatan dan jangka waktunya.
Daftar
pustaka dapat disusun menurut aturan yang lazim yang dapat
diperoleh dari berbagai sumber. Apa pun cara penulisan yang dipilih hendaknya
dihunakan cara konsisten.
Berikut contoh kerangka usulan
penelitian yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh calon peneliti.
Kerangka usulan penelitian
- Judul
- Latar belakang, berisi:
-
Perumusan masalah/permasalahan
-
Keaslian orisinalitas penelitian
-
Manfaat penelitian
- Tujuan penelitian
- Tinjauan pustaka
- Landasan teori
- Hipotesis (jika ada)
- Metode/cara penelitian, yang berisi:
-
Bahan/materi penelitian
-
Alat/instrument pengumpulan data
-
Jalannya penelitian
-
Variabel dan data yang dikumpulkan
-
Analisis hasil
- Jadwal peneltian, yang berisi:
-
Tahap- tahap penelitian
-
Rincian kegiatan pada setiap tahap
-
Jangka waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap kegiatan
- Daftar pustaka[2]
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
jadi
untuk membuat suatu makalah dan proposal yang baik dan benar kita harus
mengetahui dulu tata cara penulisan akademik yang telah disepakati sehingga
dalam penulisannya sesuai dengan aturan EYD. Dalam penulisan akademik tersebut dimulai dari proses merencanakan, menulis,
merefreksikan hingga merevisi.
3.2
Saran
Sebagai mahasiswa
sebaiknya kita harus mengetahui tata cara penulisan akademik dan pembuatan
makalah yang baik dan benar untuk menunjang tugas yang akan kita tempuh.
DAFTAR PUSTAKA
Haniah dkk. 2013. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka
Radja.
izin copas
ReplyDeletemonggo
Deletemohom izin copas untuk dijadikan inspirasi saya membuat makalah
ReplyDeletemohon izin copas untuk dijadikan inspirasi saya membuat makalah
ReplyDelete