Thursday, 30 April 2015

MAKALAH BAHASA INDONESIA MENULIS AKADEMIK

MAKALAH BAHASA INDONESIA
 MENULIS AKADEMIK


Disusun oleh:
D3 Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 6
Imami Diyah Puspita (140241100001)
Tri Dewi Sugiharti (140241100010)
Imaniyah (140241100013)
Mufarrohah (140241100014)
Rokayyah (140241100022)



UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
       
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai tata cara menulis akademik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.



Bangkalan, 29 April 2015

Penulis



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN     
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Langkah-Langkah Menulis Akademik............................................................... 3
2.1.1 Merencanakan................................................................................................. 3
2.1.2 Menulis............................................................................................................ 3
2.1.3 Merefreksikan................................................................................................. 3
2.1.4 Merevisi........................................................................................................... 3
2.2  Menulis Makalah atau Kertas Kerja.................................................................. 4
2.2.1 Pengertian Makalah......................................................................................... 4
2.2.2 Jenis Makalah.................................................................................................. 4
2.2.3 Sistematika Makalah....................................................................................... 4
2.2.4 Praktik Menulis Makalah................................................................................ 5
2.3 Menulis Proposal................................................................................................ 6
BAB III. PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................................ 9
3.2 Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma mahasiswa sebagai insan yang cendekia dapat dilihat dari hasil-hasil karya tulisnya. Kemampuan mahasiswa menulis akademik merupakan tolak ukur kemapanan bernalar yang dimiliki mahasiswa tersebut. Untuk menulis akademik, dibutuhkan daya nalar dan kemampuan analisis terhadap sesuatu yang terjadi atau sedang berkembang. Dalam hal ini, menulis akademik dikaitkan dengan pengembangan kepribadian mahasiswa.
 Pengembangan kemahiran menulis akademik memliki peran penting dalam pengembangan kepribadian mahasiswa sebgai insane Indonesia yang terpelajar.terkait dengan hal tersebut, mahasiswa seyogyanya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan menulis dalam berbagai kegiatan yang mendukung, seperti pelatihan-pelatihan jurnalistik, proses pengembangan penalaran, penyusunan karya ilmiah, bai polular maupun ilmiah, dan sejenisnya.
            Menuis akademik bukanlah pekerjaan yang sulit. Aan tetapi, bukan pekerjaan yang mudah. Ketika memulai menulis ilmiah, seorang penulis tidak perlu menunggu menjadi penulis yang terampil. Diperlukan keberanian memulai meskipun belum terampil. Apabila dilakukan secara terus-menerus dengan tingkat frekuensi yang tinggi, bukan sesuatu yang berlebihan apabila nantinya dapat menjadi penulis yang terampil. Tidak ada waktu yang tidak tepat untuk memulai menulis, artinya, kapanpun dan dimanapun seorang mahasiswa dapat melakukan kegiatan menulis. Ketakutan akan kegagalan bukanlah penyebab yang harus dipertahankan. Sebliknya, kegagalan dijadikan landasan untuk menuju kea rah perbaikan,
            Dalam hal pengembangan penulisan yang dapat dilakukan seorang mahasiswa, Nunan (1991:86-90) menawarkan lima konsep pengembangan keterampilan menulis, meliputi: (1) perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis, (2) menulis sebagai proses dan sebagai produk, (3) struktur generic wacana tulis, (4) perbedaan antara penulis termpil dan penulis tidak terampil, dan (5) penerapan menulis dalam pembelajaran.
            Perbedaan antara bahasa lisan dan tulis tampak pada fungsi serta karakteristik yang dimiliki oleh keduanya. Namun, yang patut diperhatikan adalah keduanya bahasa tersebut harus memiliki fungsi komunikasi. Dari sudut pandang inilah dapat diketahui bagaimana hubungan antara bahasa lisan dan tulis sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran dan pelatihan ketrampilan menulis.[1]

1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimanakah tata cara penulisan akademik yang baik dan benar?
·         Bagaimanakah membuat suatu makalah yang baik dan benar?
·         Bagaimanakah membuat suatu proposal yang baik dan benar?

1.1  Tujuan
·         Mengetahui tata cara penulisan akademik yang baik dan benar
·         Mengetahui pembuatan suatu makalah yang baik dan benar
·         Mengetahui pembuatan suatu proposal yang baik dan benar

1.2  Manfaat
·         Dapat mengetahui tata cara penulisan akademik yang baik dan benar
·         Dapat mengetahui pembuatan suatu makalah yang baik dan benar
·         Dapat mengetahui pembuatan suatu proposal yang baik dan benar



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Langkah-Langkah Menulis Akademik
2.1.1 Merencanakan
a.       Mengumpulkan bahan
Hampir semua penulis mengumpulkan segala sesuatu yang mereka perlukan berupa data, informasi, bacaan sebelum memulai menulis.
b.      Menentukan tujuan dan bentuk
Dalam penulisan ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh situasi. Misalnya, dalam membuat laporan penelitian, format dan tujuan laporan mungin sudah ditentukan oleh sponsor pemberi dana penelitian.
c.       Menentukan pembaca
Pembaca yang berbeda akan memelurkan bacaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis mengetahui keadaan pembaca sebaik-baiknya. Penulis perlu mengetahi apa yang diinginkan, yang diperlukan, atau yang diharapkan oleh pembaca.
2.1.2 Menulis
            Dalam penulisan ilmiah, karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah pasti, lebih baik menulis seawall mungkin, lebih-lebih penulis sudah mempersiapkan bahan sebagai bahan dasar penulisan, dan paling akhir sedikit menyusun draf untu mencapai hasil akhir.
2.1.3 Merefreksikan
            Teknik yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah, sebelum merangkum karangannya, mereka merefleksikan apa yang sudah mereka tulis. Kesempatan ini memungkinkan penulis memperoleh perspektif yang segar tentang ata-kata yang pada mulanya tampak sangat betul tetapi kemudian terasa salah.

2.1.4 Merevisi
            Revisi, perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang dilaksanakan secara berhati-hati dan seksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus, dan sesuai dengan keinginan penulis dan pembaca. Penulis perlu mencoba meramalkan masalah yang mungkin muncul, dan menuntut perbaikan dari diri penulisnya sendiri, sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca. Upayakan, jangan sampai pembaca tidak dapat memahaminya, atau salah menginterprestasi serta menafsirkan tulisannya karena tidak jelas arah, fokus, dan tujuannya.

2.2  Menulis Makalah atau Kertas Kerja
            menulis makalah merupakan tahap lanjut dari kegiatan menulis artikel ilmiah. Jika seseorang telah terbiasa menulis artikel atau karangan nonfiksi lainnya dalam bentuk sederhana, maka dia tidak akan menjumpai kesulitan berarti dalam menyusun bahasan yang lebih luas seperti makalah. Maka, berikut ini akan di sajikan pengertian makalah, jenis- jenis makalah, sistematika makalah, dan teknik menulis makalah.
2.2.1 Pengertian Makalah
            makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan atau yang berkaitan dengan tema seminar, simposium, diskusi atau kegiatan ilmiah lainnya.
2.2.2 Jenis Makalah
            secara umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, di kenal dua jenis makalah , yaitu makalah biasa ( common paper) dan makalah posisi ( position paper). makalah biasa di buat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang di bahas.
            Makalah biasa juga dapat di tulis seseorang untuk mendeskripsikan suatu kebijakan, gagasan, atau temuannya kepada khalayak. sebagai contoh, seorang mahasiswa aktivis dapat mengemukakan  gagasannya tentang metode pengolahan sampah, atau seorang pejabat memaparkan kebijakannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerahnya.
            Dalam makalah posisi, mahasiswa di tuntut untuk menunjukkan posisi teoretisnya dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini, dia tidak hanya diminta menunjukkan penguasaan mengenai suatu teori atau pandangan tertentu, tetapi juga di persyaratkan untuk menunjukkan di mana dia berdiri beserta alasannya yang di dukung oleh teori- teori atau data yang relevan. Pada umumnya, makalah biasa diwajibkan kepada mahasiswa S1, sedangkan makalah posisi di wajibkan kepada mahasiswa pancasarjana.

2.2.3 Sistematika Makalah
makalah biasanya di susun dengan sistematika sebagai berikut:
a.       judul karangan
judul dapat di pandang sebagai tanda pengenal karangan dan sekaligus juga kunci utama untuk mengetahui isi karangan. oleh karena itu, judul harus dapat mencerminkan seluruh isi karangan dan dapat menunjukkan fokus serta permasalahan pokok karangan.
b.      Abstrak
Abstrak atau ringkasan biasanya berisi intisari keseluruhan tulisan, di tulis secara naratif, dan diketik satu spasi serta paling banyak tiga paragraph atau sekitar 150-200 kata. Abstrak memuat latar belakang masalah, tujuan kesimpulan dan saran yangb tulis secara padat.
c.       pendahuluan
Bagian pendahulan terdiri atas latar belakang masalah yang disusun dalam alur piker yang logis, yang menunjukkan kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang di harapakan (das sollen dan das sein)
d.      pembahasan
Bagian ini merupakan inti Makalah, pada bagian ini hendaknya di kemukakan deskripsi tentang subjek studi, analisis permasalahan, dan solusi pemecahannya.
e.       simpulan
secara umum, simpulan berasal hasil  dari seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya berisi jawaban atas semua permasalan yang dikemukankan dalam pendahuluan.
f.       daftar pustaka
Bagian ini memuat pustaka atau rujukan yang diacu dalam makalah. Rujukan ini di susun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertam. Buku dan majalah tidak di bedakan, kecuali penyusunannya dari kiri dan kanan. Untuk buku, teknik penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (jika ada), terbitkan ke, nama kota dan nama penerbit.
Contoh: rifal, mien A. (1997). Pegangan gaya penulisan, penyuntingan dan penerbitan karya ilmiah Indonesia. Cetakan kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2.2.4 Praktik Menulis Makalah
Sebelum menulis makalah, sebaiknya dibuat jejaring ide. Alwasilah (2005: 96) mengemukakan beberapa langkah membuat jejaring ide seperti berikut:
a.       Sebelum menulis, siapkan kertas dan alat tulis
b.      Pikira ide-ide pokok yang paling penting untuk di tulis
c.       Batasi maksimal lima ide pokok
d.      Tulis ide pokok sesingkat mungkin dalam lingkaran-lingkaran
e.       Hubungkaran lingkaran-lingkaran itu dengan garis searah atau dua arah yang sesaui dengan pemikiran anda.
f.       Gunakan pula garis patah-patah untuk menunjukkan hubungan tidak langsung, visualisasi ide-ide ini sesungguhnya subjektif, tergantung pada penulis itu sendiri.


2.3 Menulis Proposal
Kata proposal dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai rencana yang  dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Dalam Bahasan ini, usulan itu di fokuskan pada proposal penelitian yang merupakan salah satu langkah konkret pada tahap awal penilitian.   
Sebagai suatu proses, penelitian memerlukan  tahapan-tahapan tertentu yang disebut sebagai siklus:
1)      Pemilihan  masalahan dan pernyataan hipotesisnya (jika ada)
2)      Pembuatan desain penelitian
3)      Pengumpulan  data
4)      Pembuata kode atau analisi data
5)      Interpretasi hasilnya (Maria S. W. Soemardjono, 1997:1-2)
Usulan penelitian pada umumnya memuat:
1)      Judul
2)      Latar belakang
3)      Tujuan penelitian
4)      Tujuan pustaka
5)      Landasan teori
6)      Hipotesis (jika ada)         
7)      Metode penelitian
8)      Jadwal kegiatan
9)      Daftar pustaka.
Judul penelitian hendaknya dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat maslah yang akan diletiti, dan tidak memberi peluang bagi penafsiran atau interpretasi yang bermacam-macam.
Latar belakang berisi permasalahan, manfaat penelitian, dan keaslian penelitian. Dalam permasalahan diuraikan masalah yang menarik minat dan memdesak untuk diteliti.
Tujuan penelitian hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tega oleh karena itu antara masalah, tujuan, dan simpulan yang ditrik dari hasil penelitian harus sinkron. Jika masalah yang dikemukakan ada emapat hal, maka tujuan harus dirumuskan dalam keempat hal tersebut. Melalui pengujian hipotesis( jika ada) terhadap keempat masalah atau tujuan tersebut akan diperoleh simpulan yang meliputi keempat hal itu pula.
Tujuan pustaka berisi uraian sistematis tentang berbagai informasi yang dikumpulkan dari sumber bacaan, referensi dan data empiric yang ada hubungannya dan menunjang penelitian.
Landasan teori sekurang-kurangnya mengandung hal pokok:
  1. Seperangkat proposisi yang berisi konstruk atau konsep yang sudah didefinisikan dan salaing berhubungan
  2. Penjelasan hubungan antar variabel sehingga menghasilkan pandangan sistematis mengenai fenomena yang digambarkan oleh variabel-variabelnya,
  3. Penjelasan mengenai fenomena dengan cara menghubungkan variabel dengan variabel lain dan bagaimana hubungan antar variabel itu.
Hipotesis (jika ada) dirumuskan berdasarkan landasan teori atau berdasarkan tinjauan pustaka tidaklah tepat apabila ada pandangan bahwa penelitian harus memuat hipotesis. Pandangan itu diakibatkan oleh adanya persepsi yang menganggap bahwa suatu penelitian tanpa hipotesis tidak bersifat ilmiah.
Metode penelitian berisi tentang bahan atau materi penelitian, alat atau intrumen jalannya penelitian, variabel serta data yang dikumpulkan, dan analisis hasil.
Instrument, pada umumnya dapat dipergunakan seperti observasi, wawancara, kuisioner, studi dokumen dan sebagainya. Pemilihan instrument bergantung dalam beberapa pertimbangan misalnya:
  1. Jumlah responden, apabila jumlahnya relative terbatas, maka wawancara lebih tepat dari pada kuisioner
  2. Lokasi, penggunaan kuisioner lebih tepat jika penelitian meliputi daerah yang relative luas
  3. Data, jika pendapat yang lebih mendalam ingin diperoleh, metode wawancara lebih tepat
  4. Observasi dapat digunakan, dan sebaliknya, penggunaan kuisioner lebih tepat (Arikunto, 1983:116)
Dalam jadwal penelitian ditunjukkan tahap-tahap/uraian setiap kegiatan dan jangka waktunya.
Daftar pustaka dapat disusun menurut aturan yang lazim yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Apa pun cara penulisan yang dipilih hendaknya dihunakan cara konsisten.
Berikut contoh kerangka usulan penelitian yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh calon peneliti.
Kerangka usulan penelitian
  1. Judul
  2. Latar belakang, berisi:
-          Perumusan masalah/permasalahan
-          Keaslian orisinalitas penelitian
-          Manfaat penelitian
  1. Tujuan penelitian
  2. Tinjauan pustaka
  3. Landasan teori
  4. Hipotesis (jika ada)
  5. Metode/cara penelitian, yang berisi:
-          Bahan/materi penelitian
-          Alat/instrument pengumpulan data
-          Jalannya penelitian
-          Variabel dan data yang dikumpulkan
-          Analisis hasil
  1. Jadwal peneltian, yang berisi:
-          Tahap- tahap penelitian
-          Rincian kegiatan pada setiap tahap
-          Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan
  1. Daftar pustaka[2]


BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
jadi untuk membuat suatu makalah dan proposal yang baik dan benar kita harus mengetahui dulu tata cara penulisan akademik yang telah disepakati sehingga dalam penulisannya sesuai dengan aturan EYD. Dalam penulisan akademik tersebut  dimulai dari proses merencanakan, menulis, merefreksikan hingga merevisi.
3.2    Saran
Sebagai mahasiswa sebaiknya kita harus mengetahui tata cara penulisan akademik dan pembuatan makalah yang baik dan benar untuk menunjang tugas yang akan kita tempuh.




DAFTAR PUSTAKA
Haniah dkk. 2013. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka Radja.




[1]Haniah dkk. 2013. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka Radja, hlm. 137-139
[2] Haniah dkk. 2013. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka Radja, hlm. 139-157

4 comments:

  1. mohom izin copas untuk dijadikan inspirasi saya membuat makalah

    ReplyDelete
  2. mohon izin copas untuk dijadikan inspirasi saya membuat makalah

    ReplyDelete

Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D