MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER
KONFERENSI ASIA
AFRIKA
Disusun oleh:
D3 Akuntansi Sektor
Publik
Imami Diyah Puspita
(140241100001)
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Konferensi Asia
Afrika.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Bangkalan, 26 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah serta penggagas
awal dari KAA............................................................ 3
2.1.1 Sejarah Konferensi Asia
Afrika...................................................................... 3
2.1.2 Penggagas Awal Konferensi
Asia Afrika....................................................... 4
2.2 Arti penting KAA bagi
bangsa Indonesia pada waktu itu................................ 5
2.3 Relevansi KAA bagi bangsa
Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia.... 6
BAB III. PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................................ 7
3.2 Saran.................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berakhirnya Perang Dunia II pada
bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara
bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di
beberapa pelosok dunia, terutama di belahan bumi Asia Afrika, masih ada masalah
dan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung,
bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina,
Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara. Masalah-masalah tersebut sebagian
disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi
maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh
Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap blok
berusaha menarik negara-negara di Asia dan Afrika agar menjadi pendukung
mereka. Hal ini mengakibatkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana
permusuhan yang terselubung di antara kedua blok itu dan pendukungnya. Suasana
permusuhan tersebut dikenal dengan sebutan "perang dingin".
Timbulnya pergolakan dunia
disebabkan pula oleh masih adanya penjajahan di bumi kita ini, terutama di
belahan Asia dan Afrika. Memang sebelum tahun 1945, pada umumnya benua Asia dan
Afrika merupakan daerah jajahan bangsa Barat dalam aneka bentuk. Tetapi sejak
tahun 1945, banyak daerah di Asia Afrika menjadi negara merdeka dan banyak pula
yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara dan bangsa mereka seperti Aljazair,
Tunisia, dan Maroko di wilayah Afrika Utara; Vietnam di Indo Cina; dan di ujung
selatan Afrika. Beberapa negara Asia Afrika yeng telah merdeka pun masih banyak
yang menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian
Barat, India dan Pakistan tentang Kashmir, negara-negara Arab tentang
Palestina. Sebagian bangsa Arab-Palestina terpaksa mengungsi, karena tanah air
mereka diduduki secara paksa oleh pasukan Israel yang dibantu oleh Amerika
Serikat.
Sementara itu bangsa-bangsa di
dunia, terutama bangsa-bangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat
makin dikembangkannya pembuatan senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat
manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka
pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa
penjajahan (politik devide et impera) dan perang dingin antar blok dunia
tersebut. Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfungsi menangani masalah¬masalah
dunia, namun nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan
tersebut. Sedangkan kenyataannya, akibat yang ditimbulkan oleh masalah-masalah
ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan itulah
yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.
1.2
Rumusan Masalah
·
Bagaimanakah
sejarah diadakannya Konferensi Asia-Afrika dan siapakah penggagas awal dari
pertemuan tersebut? Jelaskan!
·
Seberapa
pentingkah KAA bagi bangsa Indonesia sehingga harus diadakan pertemuan pada
waktu itu? Jelaskan!
·
Apakah
relevansinya KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia?
Jelaskan!
1.3
Tujuan
·
Mengetahui
sejarah diadakannya KAA serta penggagas awal pertemuan tersebut
·
Mengetahui
seberapa penting KAA bagi bangsa Indonesia sehingga harus diadakan pertemuan
pada waktu itu
·
Mengetahui
relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia
1.4 Manfaat
·
Dapat
mengetahui sejarah diadakannya KAA serta penggagas awal pertemuan tersebut
·
Dapat
mengetahui seberapa penting KAA bagi bangsa Indonesia sehingga harus diadakan
pertemuan pada waktu itu
·
Dapat
mengetahui relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi
dunia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah serta penggagas awal dari KAA
2.1.1
Sejarah Konferensi Asia Afrika
Politik
luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas. artinya bangsa Indonesia tidak
memihak pada salah satu blok vang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak
bersahabat dengan negara mana pun asat tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas
juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi
masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut
mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia. Negara Indonesia memilih sifat
politik luar negerinya bebas aktif sebab setelah Perang Dunia II berakhir di
dunia telah muncul dua kekuatan adidaya baru yang saling berhadapan, yaitu
negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat memelopori berdirinya
Blok Barat atau Blok kapitalis (liberal), sedangkan Uni Soviet memelopori
kemunculan Blok Timur atau blok sosialis (kortiunis).
Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Usaha ini mendapat dukungan dan negara-negara di Asia dan Afrika. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada umumnya pernah menderita karena penindasan imperialis Barat. Persamaan nasib itu memmbulkan rasa setia kawan. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara di Asia dan Afrika yang berhasil mencapai kemerdekaan, di antaranya adalah India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Burma (Myanmar), Sri Lanka, Vietnam, dan Libia. Sementara itu, masih banyak pula negara yang berada di kawasan Asia dan Afrika belum dapat mencapai kemerdekaan. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang telah merdeka tidak melupakan masa lampaunya. Mereka tetap merasa senasib dan sependeritaan. Lebih-lebih apabila mengingat masih banyak negara di Asia dan Afrika yang belum merdeka. Rasa setia kawan itu dicetuskan dalam Konferensi Asia Afrika. Sebagai cetusan rasa setia kawan dan sebagai usaha untuk menjaga perdamaian dunia, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting, baik bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada khususnya maupun dunia pada umumnya.
Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Usaha ini mendapat dukungan dan negara-negara di Asia dan Afrika. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada umumnya pernah menderita karena penindasan imperialis Barat. Persamaan nasib itu memmbulkan rasa setia kawan. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara di Asia dan Afrika yang berhasil mencapai kemerdekaan, di antaranya adalah India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Burma (Myanmar), Sri Lanka, Vietnam, dan Libia. Sementara itu, masih banyak pula negara yang berada di kawasan Asia dan Afrika belum dapat mencapai kemerdekaan. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang telah merdeka tidak melupakan masa lampaunya. Mereka tetap merasa senasib dan sependeritaan. Lebih-lebih apabila mengingat masih banyak negara di Asia dan Afrika yang belum merdeka. Rasa setia kawan itu dicetuskan dalam Konferensi Asia Afrika. Sebagai cetusan rasa setia kawan dan sebagai usaha untuk menjaga perdamaian dunia, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting, baik bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada khususnya maupun dunia pada umumnya.
Ø
Konferensi-konferensi
pendahuluan
Sebelum
KAA dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan konferensi pendahuluan sebagai
persiapan. antara lain:
1.
Perdana mentri India Sri pandhit
jawahalal menggelar Konferensi hubungan antar Asia (Inter Asia relation
conference) di New Delhi. Dan menghasilkan arti penting yaitu
pernyataan-pernyataan Negara-negara Asia untuk menentang Belanda yang berusaha
menjajah kembali.
2. Konferensi Kolombo (Konferensi
Pancanegara I)
Diselenggarakan
di Kolombo, ibu kota negara Sri Lanka pada tanggal 28 April-2 Mei 1954.
Konferensi dihadiri oleh lima orang perdana menteri diantaranya:
a)
Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Alt Jinnah
b) Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawala
c) Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nu
d) Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyo
e) Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru
b) Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawala
c) Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nu
d) Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyo
e) Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru
Konferensi tersebut diadakan untuk
menyikapi masalah Vietnam sebagai bekal dalam menghadapi konferensi Genewa 1954
dan menghasilkan
keputusan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika dan pemerintah Indonesia
ditunjuk sebagai penyelenggaranya.
3.
Konferensi Bogor (Konferensi Panca
Negara II)
Diselenggarakan
di Bogor pada tanggal 22-29 Desember 1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh 5
perdana menteri negara-negara peserta Konferensi Kolombo.
Konferensi Bogor memutuskan
hal-hal sebagai berikut:
·
Konferensi
Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan 18-24 April 1955.
·
Penetapan
tujuan KAA
·
menetapkan
negara-negara yang akan diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika.
·
Hal-hal
yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.
·
Pemberian
dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat.
Ø
Tujuan
diadakannya Konferensi Asia Afrika. antara lain:
1. Memajukan kerja sama
bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang
sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
2. Memberantas diskriminasi ras dan
kolonialisme.
3. Memperbesar peranan bangsa Asia
dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama
internasional.
4. Bekerja sama dalam bidang
sosial, ekonomi, dan budaya.
5. Membicarakan masalah-masalah
khusus yang menyangkut kepentingan bersama seperti kedaulatan negara,
rasionalisme, dan kolonialisme.
2.1.2 Penggagas Awal Konferensi
Asia Afrika
Keterangan
Pemerintah Indonesia tentang politik luar negeri yang disampaikan oleh Perdana
Menteri Mr. Ali Sastroamidjojo (penggagas awal KAA), di depan parlemen pada
tanggal 25 Agustus 1953, menyatakan "Kerja sama dalam golongan
negara-negara Asia Arab (Afrika) kami pandang penting benar, karena kami yakin,
bahwa kerja sama erat antara negara-negara tersebut tentulah akan memperkuat
usaha ke arah tercapainya perdamaian dunia yang kekal. Kerja sama antara
negara-negara Asia Afrika tersebut adalah sesuai benar dengan aturan-aturan
dalam PBB yang menyenangi kerja sama kedaerahan (regional arrangements). Lain
dari itu negara¬negara itu pada umumnya memang mempunyai pendirian-pendirian
yang sama dalam beberapa soal di lapangan internasional, jadi mempunyai dasar
sama (commonground) untuk mengadakan golongan yang khusus. Dari sebab itu kerja
sama tersebut akan kami lanjutkan dan pererat". Bunyi pernyataan tersebut
mencerminkan ide dan kehendak Pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama
di antara Negara-negara afrika. kemudian
mendapat dukungan dari negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar)
dalam Konferensi Colombo.
KAA di laksanakan tanggal 18-24
April 1955 di gedung Merdeka Bandung. KAA di laksanakan oleh 29 negara yang
terdiri 23 Negara Asia dan 6 Negara Afrika. Indonesia adalah pelopor dan
penyelenggara pelaksanaan Konferensi Asia Afrika I yang dibuka oleh Presiden
Soekarno pada tanggal 8 April 1955 di Bandung. Dalam KAA di Bandung, secara
aklamasi peserta konferensi memilih Mr. Ali Sastroamidjoyo sebagai Ketua Sidang
dan Roeslan Abdulgani sebagai Sekertaris Sidang.
2.2 Arti
penting KAA bagi bangsa Indonesia pada waktu itu
Konferensi
Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan perjuangan
kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika. Pengaruh Konferensi Asia Afrika bagi
dunia adalah sebagai berikut.
1.
Perintis
dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk
mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan
secara damai.
2.
Cetusan
rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang
persatuan.
3.
Penjelmaan
kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
4.
Pendorong
bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada umumnya serta di Asia dan
Afrika khususnya.
5.
Memberikan
pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam
mencapai kemerdekaannya.
6.
Banyak
negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi anggota PBB.
Selain membawa pengaruh bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di
Asia dan Afrika, Konferensi Asia Afrika juga menimbulkan dampak yang penting
dalam perkembangan dunia pada umumnya.
7.
Konferensi
Asia Afrika mampu menjadi penengah dua blok yang saling berseteru sehingga
dapat mengurangi ketegangan/detente akibat Perang Dingin dan mencegah
terjadinya perang terbuka.
8.
Gagasan
Konferensi Asia Afrika berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam Gerakan
Non Blok.
9.
Politik
bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Burma (Myanmar), dan Sri Lanka
tampak mulai diikuti oleh negara-negara yang tidak bersedia masuk BlokTimur
ataupun Blok Barat.
10. Australia dan Amerika Serikat
mulai berusaha menghapuskan diskriminasi ras di negaranya. Konferensi Asia
Afrika dan pengaruhnya terhadap solidaritas antarbangsa tidak hanya berdampak
pada negara-negara di Asia dan Afrika, tetapi juga bergema ke seluruh dunia.
11. Belanda cemas dalam menghadapi
kelompok Asia Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum PBB, kelompok tersebut
mendukung tuntutan Indonesia atas kembalinya Irian Barat ke pangkuan Rl.
Arti penting KAA untuk bangsa indonesia sendiri pada waktu
itu yaitu:
·
Perjuangan
untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia mendapat dukungan dari
negaranegara Asia-Afrika.
·
Politik
luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia mulai diikuti negara-negara
yang tidak masuk Blok Barat dan Blok Timur.
·
Persahabatan
dengan negara tetangga khususnya di Asia Afrika makin erat.
·
indonesia
lebih disegani dan diakui oleh bangsa lain
2.3 Relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus
globalisasi dunia
Pelaksanaan
teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi mendorong setiap negara
saling berhubungan. Oleh sebab itu, politik bebas aktif yang dianut bangsa
Indonesia mengharuskan Indonesia terus aktif dalam pergaulan dunia guna
mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Pelaksanaan
politik bebas aktif yang dianut Indonesia di wujudkan dalam berbagai macam
kegiatan internasional. Selain itu Indonesia juga aktif dalam dalam berbagai
peristiwa penting dunia seperti penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi ,
perjanjian kerja sama, perundingan antarnegara, dan kegiatan internasional
lainnya.
jadi
dengan Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika maka indonesia
mendapatkan keuntungan yang sangat besar karena dengan adanya konferensi
tersebut hubungan persahabatan dengan negara tetangga khususnya di Asia dan
afrika akan lebih dekat dan hal itu juga dapat mendukung bagi bangsa indonesia
bekerja sama dalam berbagai bidang yang dapat memberi manfaat bagi negara dalam
arus globalisasi saat ini.
BAB III
PENUTUP
5.1
Simpulan
Latar
belakang dan dasar pertimbanaan diadakan KAA adalah sebagai berikut:
·
Benua Asia dan Afrika mempunyai
banyak kesamaan baik letak, sejarah maupun nasib.
·
Perdamaian Negara-negara didunia
terancam akibat adanya pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur karena ada
beberapa bangsa dikawasan Asia-Afrika yang belum merdeka sepenuhnya.
·
Negara-negara dikawasan Asia-Afrika
yang sudah merdeka perlu menjalin kerjasama untuk mengatasi masalah-masalah
pembangunan, ekonomi, sosial, pendidikan & budaya.
·
Kesadaran akan diperlukannya kerja
sama negara-negara Asia - Afrika dalam mengatasi masalah ekonomi, sosial,
pendidikan, dan kebudayaan.
5.2
Saran
Jika
Anda ingin mengetahui atau mengkaji lebih dalam tentang Konferensi Asia Afrika,
sebaiknya banyak-banyaklah membaca buku tentang sejarah dunia. Serta
bergemarlah dalam menuntut ilmu yang berkaitan dengan sejarah dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Sejarah Konferensi Asia Afrika. http://www.bandung.eu/. Diakses
pada tanggal 25 april 2015, pukul 16.00 wib
______. 2013. Makalah Konfersi Asia Afrika. http://yuliastutiksponz.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 16 april 2015, pukul 11.00 wib
______. 2013.
Makalah Pkn Tentang Konfrensi Asia. http://blogmerko.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 16 april 2015, pukul 11.30 wib
No comments:
Post a Comment
Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D