Thursday 30 April 2015

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER KONFERENSI ASIA AFRIKA

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER
 KONFERENSI ASIA AFRIKA




Disusun oleh:
D3 Akuntansi Sektor Publik
Imami Diyah Puspita (140241100001)


  
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR
       
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Konferensi Asia Afrika.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.



Bangkalan, 26 April 2015

Penulis
  



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN     
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah serta penggagas awal dari KAA............................................................ 3
2.1.1 Sejarah Konferensi Asia Afrika...................................................................... 3
2.1.2 Penggagas Awal Konferensi Asia Afrika....................................................... 4
2.2 Arti penting KAA bagi bangsa Indonesia pada waktu itu................................ 5
2.3 Relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia.... 6
BAB III. PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................................ 7
3.2 Saran.................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa pelosok dunia, terutama di belahan bumi Asia Afrika, masih ada masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung, bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara. Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap blok berusaha menarik negara-negara di Asia dan Afrika agar menjadi pendukung mereka. Hal ini mengakibatkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung di antara kedua blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan sebutan "perang dingin".
            Timbulnya pergolakan dunia disebabkan pula oleh masih adanya penjajahan di bumi kita ini, terutama di belahan Asia dan Afrika. Memang sebelum tahun 1945, pada umumnya benua Asia dan Afrika merupakan daerah jajahan bangsa Barat dalam aneka bentuk. Tetapi sejak tahun 1945, banyak daerah di Asia Afrika menjadi negara merdeka dan banyak pula yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara dan bangsa mereka seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di wilayah Afrika Utara; Vietnam di Indo Cina; dan di ujung selatan Afrika. Beberapa negara Asia Afrika yeng telah merdeka pun masih banyak yang menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan tentang Kashmir, negara-negara Arab tentang Palestina. Sebagian bangsa Arab-Palestina terpaksa mengungsi, karena tanah air mereka diduduki secara paksa oleh pasukan Israel yang dibantu oleh Amerika Serikat.
            Sementara itu bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsa-bangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat makin dikembangkannya pembuatan senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik devide et impera) dan perang dingin antar blok dunia tersebut. Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfungsi menangani masalah¬masalah dunia, namun nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan tersebut. Sedangkan kenyataannya, akibat yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.


1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimanakah sejarah diadakannya Konferensi Asia-Afrika dan siapakah penggagas awal dari pertemuan tersebut? Jelaskan!
·         Seberapa pentingkah KAA bagi bangsa Indonesia sehingga harus diadakan pertemuan pada waktu itu? Jelaskan!
·         Apakah relevansinya KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia? Jelaskan!

1.3 Tujuan
·         Mengetahui sejarah diadakannya KAA serta penggagas awal pertemuan tersebut
·         Mengetahui seberapa penting KAA bagi bangsa Indonesia sehingga harus diadakan pertemuan pada waktu itu
·         Mengetahui relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia

1.4  Manfaat
·         Dapat mengetahui sejarah diadakannya KAA serta penggagas awal pertemuan tersebut
·         Dapat mengetahui seberapa penting KAA bagi bangsa Indonesia sehingga harus diadakan pertemuan pada waktu itu
·         Dapat mengetahui relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia

 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah serta penggagas awal dari KAA
2.1.1 Sejarah Konferensi Asia Afrika
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas. artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok vang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asat tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia. Negara Indonesia memilih sifat politik luar negerinya bebas aktif sebab setelah Perang Dunia II berakhir di dunia telah muncul dua kekuatan adidaya baru yang saling berhadapan, yaitu negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat memelopori berdirinya Blok Barat atau Blok kapitalis (liberal), sedangkan Uni Soviet memelopori kemunculan Blok Timur atau blok sosialis (kortiunis).
Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Usaha ini mendapat dukungan dan negara-negara di Asia dan Afrika. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada umumnya pernah menderita karena penindasan imperialis Barat. Persamaan nasib itu memmbulkan rasa setia kawan. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara di Asia dan Afrika yang berhasil mencapai kemerdekaan, di antaranya adalah India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Burma (Myanmar), Sri Lanka, Vietnam, dan Libia. Sementara itu, masih banyak pula negara yang berada di kawasan Asia dan Afrika belum dapat mencapai kemerdekaan. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang telah merdeka tidak melupakan masa lampaunya. Mereka tetap merasa senasib dan sependeritaan. Lebih-lebih apabila mengingat masih banyak negara di Asia dan Afrika yang belum merdeka. Rasa setia kawan itu dicetuskan dalam Konferensi Asia Afrika. Sebagai cetusan rasa setia kawan dan sebagai usaha untuk menjaga perdamaian dunia, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting, baik bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada khususnya maupun dunia pada umumnya.
Ø  Konferensi-konferensi pendahuluan
Sebelum KAA dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan konferensi pendahuluan sebagai persiapan. antara lain:
1.                  Perdana mentri India Sri pandhit jawahalal menggelar Konferensi hubungan antar Asia (Inter Asia relation conference) di New Delhi. Dan menghasilkan arti penting yaitu pernyataan-pernyataan Negara-negara Asia untuk menentang Belanda yang berusaha menjajah kembali.
2.      Konferensi Kolombo (Konferensi Pancanegara I)
Diselenggarakan di Kolombo, ibu kota negara Sri Lanka pada tanggal 28 April-2 Mei 1954. Konferensi dihadiri oleh lima orang perdana menteri diantaranya:
a)    Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Alt Jinnah
b)    Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawala
c)    Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nu
d)    Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyo
e)    Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru
Konferensi tersebut diadakan untuk menyikapi masalah Vietnam sebagai bekal dalam menghadapi konferensi Genewa 1954 dan menghasilkan keputusan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika dan pemerintah Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggaranya.
3.      Konferensi Bogor (Konferensi Panca Negara II)
Diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22-29 Desember 1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh 5 perdana menteri negara-negara peserta Konferensi Kolombo.
Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut:
·         Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan 18-24 April 1955. 
·         Penetapan tujuan KAA
·         menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika. 
·         Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika. 
·         Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat.
Ø  Tujuan diadakannya Konferensi Asia Afrika. antara lain:
1.   Memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang  sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
2.   Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme.
3.   Memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
4.   Bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
5.   Membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama seperti kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme.

2.1.2 Penggagas Awal Konferensi Asia Afrika
            Keterangan Pemerintah Indonesia tentang politik luar negeri yang disampaikan oleh Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamidjojo (penggagas awal KAA), di depan parlemen pada tanggal 25 Agustus 1953, menyatakan "Kerja sama dalam golongan negara-negara Asia Arab (Afrika) kami pandang penting benar, karena kami yakin, bahwa kerja sama erat antara negara-negara tersebut tentulah akan memperkuat usaha ke arah tercapainya perdamaian dunia yang kekal. Kerja sama antara negara-negara Asia Afrika tersebut adalah sesuai benar dengan aturan-aturan dalam PBB yang menyenangi kerja sama kedaerahan (regional arrangements). Lain dari itu negara¬negara itu pada umumnya memang mempunyai pendirian-pendirian yang sama dalam beberapa soal di lapangan internasional, jadi mempunyai dasar sama (commonground) untuk mengadakan golongan yang khusus. Dari sebab itu kerja sama tersebut akan kami lanjutkan dan pererat". Bunyi pernyataan tersebut mencerminkan ide dan kehendak Pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama di antara Negara-negara afrika. kemudian mendapat dukungan dari negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar) dalam Konferensi Colombo.
           
            KAA di laksanakan tanggal 18-24 April 1955 di gedung Merdeka Bandung. KAA di laksanakan oleh 29 negara yang terdiri 23 Negara Asia dan 6 Negara Afrika. Indonesia adalah pelopor dan penyelenggara pelaksanaan Konferensi Asia Afrika I yang dibuka oleh Presiden Soekarno pada tanggal 8 April 1955 di Bandung. Dalam KAA di Bandung, secara aklamasi peserta konferensi memilih Mr. Ali Sastroamidjoyo sebagai Ketua Sidang dan Roeslan Abdulgani sebagai Sekertaris Sidang.

2.2 Arti penting KAA bagi bangsa Indonesia pada waktu itu
Konferensi Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika. Pengaruh Konferensi Asia Afrika bagi dunia adalah sebagai berikut.
1.      Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan secara damai. 
2.      Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan.
3.      Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
4.      Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada umumnya serta di Asia dan Afrika khususnya.
5.      Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam mencapai kemerdekaannya.
6.      Banyak negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi anggota PBB. Selain membawa pengaruh bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika, Konferensi Asia Afrika juga menimbulkan dampak yang penting dalam perkembangan dunia pada umumnya. 
7.      Konferensi Asia Afrika mampu menjadi penengah dua blok yang saling berseteru sehingga dapat mengurangi ketegangan/detente akibat Perang Dingin dan mencegah terjadinya perang terbuka.
8.      Gagasan Konferensi Asia Afrika berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam Gerakan Non Blok.
9.      Politik bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Burma (Myanmar), dan Sri Lanka tampak mulai diikuti oleh negara-negara yang tidak bersedia masuk BlokTimur ataupun Blok Barat.
10.  Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan diskriminasi ras di negaranya. Konferensi Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap solidaritas antarbangsa tidak hanya berdampak pada negara-negara di Asia dan Afrika, tetapi juga bergema ke seluruh dunia.
11.   Belanda cemas dalam menghadapi kelompok Asia Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum PBB, kelompok tersebut mendukung tuntutan Indonesia atas kembalinya Irian Barat ke pangkuan Rl.


Arti penting KAA untuk bangsa indonesia sendiri pada waktu itu yaitu:
·         Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia mendapat dukungan dari negaranegara Asia-Afrika.
·         Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia mulai diikuti negara-negara yang tidak masuk Blok Barat dan Blok Timur.
·         Persahabatan dengan negara tetangga khususnya di Asia Afrika makin erat.
·         indonesia lebih disegani dan diakui oleh bangsa lain

2.3 Relevansi KAA bagi bangsa Indonesia saat ditengah arus globalisasi dunia
Pelaksanaan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi mendorong setiap negara saling berhubungan. Oleh sebab itu, politik bebas aktif yang dianut bangsa Indonesia mengharuskan Indonesia terus aktif dalam pergaulan dunia guna mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Pelaksanaan politik bebas aktif yang dianut Indonesia di wujudkan dalam berbagai macam kegiatan internasional. Selain itu Indonesia juga aktif dalam dalam berbagai peristiwa penting dunia seperti penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi , perjanjian kerja sama, perundingan antarnegara, dan kegiatan internasional lainnya.
jadi dengan Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika maka indonesia mendapatkan keuntungan yang sangat besar karena dengan adanya konferensi tersebut hubungan persahabatan dengan negara tetangga khususnya di Asia dan afrika akan lebih dekat dan hal itu juga dapat mendukung bagi bangsa indonesia bekerja sama dalam berbagai bidang yang dapat memberi manfaat bagi negara dalam arus globalisasi saat ini.
   

BAB III
PENUTUP

5.1 Simpulan
Latar belakang dan dasar pertimbanaan diadakan KAA adalah sebagai berikut:
·         Benua Asia dan Afrika mempunyai banyak kesamaan baik letak, sejarah maupun nasib.
·         Perdamaian Negara-negara didunia terancam akibat adanya pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur karena ada beberapa bangsa dikawasan Asia-Afrika yang belum merdeka sepenuhnya.
·         Negara-negara dikawasan Asia-Afrika yang sudah merdeka perlu menjalin kerjasama untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan, ekonomi, sosial, pendidikan & budaya.
·         Kesadaran akan diperlukannya kerja sama negara-negara Asia - Afrika dalam mengatasi masalah ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan.

5.2 Saran
Jika Anda ingin mengetahui atau mengkaji lebih dalam tentang Konferensi Asia Afrika, sebaiknya banyak-banyaklah membaca buku tentang sejarah dunia. Serta bergemarlah dalam menuntut ilmu yang berkaitan dengan sejarah dunia. 
  

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Sejarah Konferensi Asia Afrika. http://www.bandung.eu/. Diakses pada tanggal 25 april 2015, pukul 16.00 wib
______. 2013. Makalah Konfersi Asia Afrika. http://yuliastutiksponz.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 16 april 2015, pukul 11.00 wib
______. 2013. Makalah Pkn Tentang Konfrensi Asia. http://blogmerko.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 16 april 2015, pukul 11.30 wib


No comments:

Post a Comment

Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D