Friday, 25 August 2017

CONTOH CERITA YANG TERINSPIRASI DARI HIKAYAT HANG TUAH

Sebelumnya gw mau jelasin sedikit mengenai cerita kali ini. cerita ini gw buat untuk salah satu tugas bahasa indonesia yang mengharuskan membuat cerita baru yang memiliki latarbelakang pada masa kini dimana harus berpedoman pada hikayat hang tuah. ribet ya penjelasan gw T.T hahaaa ok silahkan disimak.... semoga membantu tugas kalian semua yang pada bingung.

PUTRA DEWA

            Pada suatu hari terdapat keluarga kecil yang tinggal di Desa Wijaya. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang suami istri yang bernama Pak Hasan dan Bu Yuni, mereka mempunyai anak yang bernama Putra Dewa. Pada saat itu banyak orang yang bercerita mengenai Pak Kadir yang merupakan Kepala Desa Socah yang terkenal dengan kebaikan hatinya kapada warganya. Pak Hasan pun berencana pergi ke Desa Socah untuk mengubah nasib keluarganya. Pada malam hari Pak Hasan bermimpi mengenai Putra Dewa yang bersinar seperti bulan yang turun dari langit.
            Keesokan harinya Pak Hasan menceritakan mimpi itu kepada istri dan anaknya. Setelah mendengar cerita suaminya, Bu Yuni langsung memandikan dan mendoakan Putra Dewa untuk keselamatan dengan dibantu pemuka agama yang ada di Desa Socah. Akibat dari mimpi Pak Hasan tersebut, Putra Dewa selalu dijaga baik oleh kedua orang tuanya. Keesokan harinya, Putra Dewa membantu sang Ayah untuk membelah kayu yang akan dijual di pasar.

            Suatu ketika terjadi pemberontakan di area pasar. Banyak orang yang melarikan diri meninggalkan pasar. Tetapi tidak dengan Putra Dewa, dia beranggapan bahwasanya pemberontak itu akan gampang ditaklukkan oleh polisi setempat. Pada saat itu juga ternyata ada seorang pemberontak yang menuju kearah Putra Dewa sambil menghunuskan kerisnya. Putra Dewa tidak menyadari akan hal itu, tetapi Ibunya lah yang melihat pemberontak itu. “Putra dewa... cepat lari ada pemberontak menuju kearahmu,” teriak Bu Yuni. Putra Dewa mendengar apa yang dikatakan oleh Ibunya sehingga dia bersiap memegang senjata yaitu kapak yang digunakan untuk membelah kayu. Disaat pemberontak itu mendekat, lalu dia mencoba menikam Putra Dewa. Puta Dewa menghindar dengan gesitnya lalu dia mengayunkan kapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelahlah kepala pemberontak tersebut. Saat peristiwa tersebut ada seorang anak yang melihatnya, lalu tersebarlah berita itu kepada seluruh desa tak kecuali empat sahabat putra dewa yang bernama Rudi, Imam, Dhani dan Fardan.
            Keempat sahabatnya itu pun lari menuju Putra Dewa dan menanyakan kebenaran berita yang telah mereka dengar. Lalu Putra Dewa membenarkan berita yang telah tersebar luas itu. Pak Kadirpun juga mendengar berita itu dan ingin bertemu dengan Putra Dewa untuk berterimakasih. Basir yang merupakan anak buah Pak Kadir iri mendengar keinginan kepala Desanya yang ingin memanggil Putra Dewa. Maka ia bersekongkol dengan anak buah yang lain untuk memfitnah Putra Dewa di hadapan Pak Kadir.      
            Saat Pak Kadir sedang duduk di kantornya, tiba-tiba datanglah Basir dengan anak buah yang lain untuk menyampaikan berita palsu. Putra Dewa tidak mau datang menemui Bapak, sahut Basir. Putra Dewa berkata “jika ada yang perlu denganku maka orang itulah yang harus datang mencariku”. “Putra Dewa telah menghina kebaikan Pak Kepala Desa” jawab anak buah yang lain. Pak Kadirpun merasa terhina dan marah karena kebaikannya telah dihina oleh warganya sendiri. “Beraninya dia berkata seperti itu!, apakah dia tidak tahu siapakah aku?” kata Pak Kadir. “Bukan penghinaan saja pak yang telah dilakukan oleh Putra Dewa tetapi dia juga mencoba mendekati anak perempuan bapak yaitu Fitri, saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri.” sahut Basir. Akhirnya Pak Kadir terbakar emosi dan menyuruh anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada Putra Dewa. Setelah kejadian itu Putra Dewa tidak pernah terlihat lagi di Desa Socah, tetapi Putra Dewa belum meninggal. Kabarnya dia pergi merantau keluar kota untuk menghindar dari anak buah Pak Kadir.


*terinspirasi dari hikayat Hang Tuah

No comments:

Post a Comment

Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D