Penerimaan Wahyu Nabi Muhammad SAW
Sejak
kanak-kanak hingga menginjak usia dewasa, Muhammad dikenal oleh masyarakat sebagai
sosok yang memiliki kepribadian agung, jujur, penyantun, gemar menolong, dan
berjiwa besar. Ketinggian akhlaknya membuat kagum bangsa Arab khususnya suku
Quraisy di Makkah. Berbeda dengan para pemuda dan masyarakat di zaman itu,
Muhammad tidak tertarik kepada kehidupan yang hanya mengejar kesenangan
duniawi. Putra Abdullah ini gemar menyendiri di lereng-lereng gunung atau di
Gua Hira untuk menghindari kehidupan syirik dan menyibukkan diri dengan
beribadah dan bermunajat kepada Allah.
Gua Hira
terletak di negara Arab Saudi. Letaknya pada tebing menanjak yang agak curam
walau tidak terlalu tinggi, oleh karena itu untuk menuju gua itu setiap orang
harus memiliki fisik yang kuat.
Di Gua Hira,
Muhammad menemukan ketenangan batin yang tidak ia dapatkan di Makkah. Akhirnya,
pada suatu hari ketika usianya menginjak 40 tahun, saat berada di Gua Hira,
Muhammad mendengar suara yang mengajaknya untuk membaca. Untuk pertama kalinya,
Muhammad menerima ayat yang turun dari Allah Swt. Iqra bismirabbika
lladzi khalaq, bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Ayat ini
adalah yang pertama kalinya turun kepada Muhammad yang menandai kenabiannya.
Proses penerimaan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW
1. Malaikat Jiblril datang kepada Nabi Muhammad seperti
bunyi lonceng. Inilah kondisi paling berat yang dialami Nabi saat menerima
wahyu Allah melalui Malaikat Jibril.T ubuh beliau menggigil dan keringat
bercucuran dari tubuh beliau karena mendengar suara lonceng yang begitu
menggetarkan.
2. Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan
wujud seorang laki-laki yang sangat tampan. Dengan wujud seperti itu Malaikat
Jibril mengajarkan wahyu kepada Nabi Muhammad, sehingga Nabi
mengetahui dan hafal benar wahyu tersebut.
3. Malaikat Jibril datang dengan wujud aslinya yang memiliki
sayap membentang memenuhi langit. Malaikat Jibril datang ini ketika Nabi
Muhammad berada di Gua Hira dan menerima wahyu untuk pertama kalinya.
Diceritakan bahwa Nabi Muhammad sangat ketakutan. Sebab, Jibril dalam wujud
aslinya mendekap Nabi Muhammad, sehingga beliau menggigil.
4. Malaikat Jibril datang menyampaikan
wahyu langsung kedalam hati Nabi Muhammad. Pada kondisi ini Nabi
tidak melihat Malaikat Jibril dalam wujud apapun. Namun, beliau merasa wahyu
tersebut telah tersimpan dalam kalbunya.
Demikian
kondisidimana proses penerimaan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, kondisi ini
berlangsung selama 23 tahun. Karena Al Qur’an diturunkan dalam rentang waktu
yang demikian, inilah yang membedakan Al Qur’an dengan kitab-kitab samawi
lainnya yaitu, Taurat, Zabur dan Injil yang diturunkan sekaligus tanpa rentang
waktu.
No comments:
Post a Comment
Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D