CONTOH MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PENDAPATAN NASIONAL, PERUBAHAN PENDAPATAN NASIONAL DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL, PERUBAHAN PENDAPATAN NASIONAL DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL



Disusun oleh:
Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 2
Imami Diyah Puspita (140241100001)
Ainiatin Ramadhina (140241100006)
Tri Dewi Sugiharti (140241100010)
Imaniyah (140241100013)
Mufarrohah (140241100014)
syabarini Hidayah T.S. (140241100019)
Rokayyah (140241100022)
Rischa Candra Utami (140241100033)

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR
       
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai pendapatan nasional, perubahan pendapatan nasional dan distribusi pendapatan nasional.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.



  Bangkalan, 14 Desember 2014

Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I. PENDAPATAN NASIONAL     
1.1 Arus Perputaran Kegiatan Ekonomi..................................................................................... 1
1.1.1 Pendapatan dan Penghasilan.............................................................................................. 1
1.2 Pendapatan Nasional............................................................................................................. 2
1.2.1 Gnp dan Gni...................................................................................................................... 2
1.3 Cara Menghitung Gnp.......................................................................................................... 2
1.3.1 Sektor-sektor Gnp.............................................................................................................. 2
1.3.2 Unsur-unsur Gnp................................................................................................................ 3
1.3.3 Konsep-konsep Pendapatan............................................................................................... 3
1.3.4 Penggunaan Gnp................................................................................................................ 4
BAB II. PERUBAHAN PENDAPATAN NASIONAL
2.1 Latar Belakang Perubahan Pendapatan Nasional................................................................. 5
2.1.1 Rasio Harga dan Tahun Dasar........................................................................................... 5
2.2 Menghitung Indeks Harga.................................................................................................... 5
2.3 Tingkat Inflasi....................................................................................................................... 6
BAB III. DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL
3.1 Latar Belakang Distribusi Pendapatan Nasional................................................................... 7
3.2 Alat Ukur.............................................................................................................................. 7
3.3 Manfaat Mempelajari Distribusi Pendapatan Nasional......................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 9




BAB I
PENDAPATAN NASIONAL    
1.1 Arus Perputaran Kegiatan Ekonomi
Ada 2 pihak yang menggerakkan roda perekonomian, kedua pihak itu ialah : swasta dan pemerintah .

 
Pihak swasta itu diadakan pembagian pula dan terdapat 2 bagian yakni individu (rumah tangga konsumen)dan business (rumah tangga perusahaan) dan ada pembagian pihak swasta didapati 3 pihak di dalam perekonomian yakni pemerintah, individu, dan bisnis  dan sebenarnya ada pembagian bisnis yaitu bisnis nasional dan bisnis asing
1.1.1 Pendapatan dan penghasilan
Arus uang yang mengalir dan pihak dunia usaha kepada masyarakat dalam bentuk upah dan gaji, bunga, sewa dan laba. Keempatnya merupakan bentukbentuk pendapatan yang diterima oleh anggota masyarakat dan bentuk bentuk pendapatan . Penghasilan bisa jadi lebih besar daripada pendapatan sebab secara teoretis, penghasilan bruto harus dikurangi dengan setiap ongkos yang dikorbankan oleh seseorang demi mendapatkan pendapatannya. Arus perputaran pendapatan itu muncul sebagai akibat adanya jasa-jasa produktif yang mengalir kearah yang berlawanan dengan arh aliran pendapatan, yakni jasa-jasa produktif mengalir dari pihak masyarakat kepihak bisnis, sedangkan pendapatan mengalir dari bisnis ke masyarakat . semua itu memberi arti bahwa pendapatan harus didapatkan atau imbalan bagi aktivitas produktif.
Ciri khusus pembayaran transfer seperti itu adalah bahwa pembayaran itu bukan berasal dari kegiatan produktf sehingga tidak merupakan balas jasa dari sesuatu jasa apapun. Pembayaran transfer seperti itu adalah pembayaran yang tidak dapat menciptakan kesempatan kerja. Artinya, tidak aka nada seseorang pengangguranpun yang akan menjadi karena pembayaran transfer itu.
Ada 3 macam transfer payment yaitu :
-          Government transfer payment (pembayaran transfer pemerintah )
-          Bussines transfer payment (pembayaran transfer bisnis )
-          Interpersoanal transfer payment (pembayaran transfer antarperorangan)
Bentuk lain transfer payment adalah bentuk-bentuk penjualan. Transfer payment bukan pendapatan karena  memang satu sama lain sangat jauh barlainan sifat maupun sumbernya.
1.2 Pendapatan Nasional
Pendapat nasional yakni pendapatan nasioanal yang tidak lebih daripada penjumlahan semua pendapatan individual. Menurut pandangan ilmu ekonomi yang lebih baru, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur didalam pendapat nasional, sedangkan pendapatan nasional itu sendiri bukanlah pokok pangkal semua konsepsi pendapatan nasioanl. Para ahli ekonomi modern lebih menyukai produk nasional bruto sebagai alat pengukur pokok kegiatan perekonomian

1.2.1 Gnp dan Gni
GNP adalah nilai semua barang dan jasa yang selama setahun dihasilak oleh bangsa yang bersangkutan, diukur menurut harga pasar, istilah GNP  atau gross national product itupun seringa pula disebut dengan gross national output. Demikianlah arus terbentuknya GNP yakni “produksi menciptakan pendapatan, pendapatan menciptakan pengeluaran, dan pengeluaran mendorong rumah tangga bisnis untuk melaksanakan proses produksi”. Pengeluaran ini pada akhirnya menciptakan produksi, sebab pengeluaran itu bertujuan utnuk ditukarkan dengan alat-alat pemuas kebutuhan hidup.
1.3 Cara Menghitung Gnp
Ukuran untuk menetapkan nilai itu adalah harga pasar ( market price). Secara teoretis, perhitungan GNP dilakukan dengan 3 cara yakni:
-          Pendekatan produksi (production approach)
-          Pendekatan pendapatn (income approach)
-          Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
Sesuai definisi tersebut, ketiga pendekatan diatas akan menghasilkan nilai yang sama dengan perkataan lain GNP = GNI= GNE

1.3.1 Sektor-sektor Gnp
produk itu dihitung berdasarkan sector yang menghasilkannya, dewasa ini telah disepakati untuk menggunakan sebelas sector penghasil produk itu, sebelas sector itu adalah :
a.       Sector pertanian
b.      Sector pertambangan
c.       Sector industry
d.      Sector bangunan
e.       Sector perdagangan
f.       Sector listrik, gas dan air minum
g.      Sector bank dan lembaga keuangan lainnya
h.      Sector perhubungan dan telekomunikasi
i.        Sector pemerintahan dan hankam
j.        Sector sewa rumah
k.      Sector jasa-jasa lainnya
Setiap sector itu dibagi menjadi beberapa subsector. Di Indonesia, kesebelas sector GNP atau GDP tersebut berlaku hingga tahun 1994. Sejak tahun 1995, jumlah sector dalam neraca oendapatan nasioanal Indonesia diubah menjadi Sembilan sector melalui sebuah keputusan persiden. Barang dan jasa yang dihasilakan selama tahun dimasing-masing sector tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah GNP.

1.3.2   Unsur-unsur Gnp
Unsur- unsur GNP yang diterangkan dibawah ini dinyatakan dalam bentuk pendapatan yaitu GNI, unsur-unsur GNI itu adalah
a.       Wages and salaries (upah dan gaji )
b.      Interest ( bunga)
c.       Rent (sewa )
d.      Profit atau laba
e.       Indirect business tax (pajak tidak langsung perusahaan )
f.       Depreciation ( penyusutan atau penghapusan barang-barang modal)
1.3.3 Konsep-konsep Pendapatan
a.       Gross national income (GNI) atau oendapatan nasioanal bruto
GNP hanya memuat nilai  barang akhir saja, dan tidak boleh mengandung nilai barang antara , ketentuan tersebut diperlukan agar didalam perhitungan GNP  atau GNI itu tidak terjadi perhitungan ganda atau double counting
b.      Net national income (NNI) atau pendapatan nasioanal netto
GNP didpatkan dengan atau melalui pemakaian barang-barang modal, adapun barang modal itu terdiri dari 2 macam yaitu barang modal yang dipakai untuk pelunasan maupun untuk penambahan barang modal yang telah ada dan barang modal yang dipakai untuk mengganti barang modal yang telah aus atau susut karena dipakai pada periode yang lalu.
c.       Natioanl income (NI) atau pendapatan nasional
Didalam NNP atau produk nasional netto, ada suatu unsure yang disebut pajak tidak langsung, pajak tidak langsung ini mempunyai akibat mempertinggi harga jual.
Pajak tidak langsung tidak diperhitungkan dalam penilaian sesuatu produk, maka akan didapatkan nilai produk tersebut berdasarkan biaya factor produksi yang dipakai utuk menghasilkannya saja, bukan berdasarkan harga pasarnya
GNP – pajak tidak langsung = GNP at factor cost
NNP – pajak tidak langsung = NNP at factor cost
d.      personal income (PI)
personal income artinya ada;ah pendapatan perseorangan , bentuk-bentuk pendapatan yang tidak diterima oleh perseorangan, melainkan diterima oleh pemerintah, maupun oleh bisnis.
e.       Disposable income (Yd)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dipakai atau dibelanjakan. Sesuatu jumlah pendapatan akan siap untuk sewaktu-waktu dibelanjakan apabila di dalam pendapatan itu sudah tidak terdapat sesuatu yang masih harus dibayarkan. Disposable income ini terdiri dari concumtion (konsumsi) dan saving (tabungan )

1.3.4   Penggunaan Gnp
GNP itu pada hakikatnya sama saja dengan GNI. Sebagai GNP, produk yang terdapat didalamnya niscayalah dibeli orang, sebagai GNI, pendapatan yang ada didalamnya akan dibelnjakan.
Didapati ada 4 pembelian seperti pada GNP yakni :
1.      Konsumsi
2.      Investasi
3.      Pengeluaran pemerintah
4.      Barang-barang import dari luar negeri
Demikian, secara singkat seluruh uraian yang baru saja berlalu itu dapat dituliskan sebagai berikut
            Y= C + I + G ( X – M )


BAB II
PERUBAHAN PENDAPATAN NASIONAL
2.1 Latar Belakang Perubahan Pendapatan Nasional
 GNP bukan saja dapat berubah, bahkan harus diupayakan agar berubah (meningkat) dan diupayakan juga agar jangan sampai menurun. Mengapa? Karena GNP menyatakan tingkat kemakmuran suatu perekonomian dan laju pertumbuhannya menyatakan kemajuan ekonominya. Jika GNP meningkat pendapatan per kapita juga akan meningkat dan hal ini menyatakan meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduknya. Dan meningkatnya GNP merupakan salah satu kebijakan utama ekonomi di Negara manapun juga.
Apabila terjadi perubahan di dalam besar atau jumlah output yang dihasilkan dalam sesuatu periode tertentu, pendapatan nasional pun tentu akan berubah pula, sebagaimana GNP sehingga NNP juga akan berubah. Hal itu disebabkan karena GNP merupakan penjumlahan output, baik barang maupun jasa. Akan tetapi, GNP juga dapat berubah besarnya, tidak karena perubahan jumlah output yang dihasilkan seperti itu, namun disebabkan karena perubahan harga semata-mata. Hal tersebut disebabkan karena semua output yang dihasilkan oleh sesuatu bangsa itu pertama sekali dinilai menurut harga jualnya (atau nilai pasar).
Jika ada terjadi perubahan di dalam tingkat harga/nilai pasar barang-barang dan jasa-jasa, GNP juga akan berubah besarnya. Dengan perkataan lain, karena GNP merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh sesuatu bangsa selama suatu periode tertentu, sehingga perubahan nilai (atau harga) pasar itu tentulah akan mengubah GNP pula.  Demikianlah, GNP dapat berubah baik karena berubahnya jumlah output yang dihasilkan, atau karena perubahan harga-harga, maupun karena perubahan kedua-duanya.
2.1.1 Rasio Harga dan Tahun Dasar
Rasio harga menunjukkan perbandingan tingkat harga pada periode tertentu dengan tingkat harga pada periode lainnya.
Formula:
R=  
Keterangan:
R: rasio harga
Pn: harga di tahun yang sedang dihitung
Po: harga di tahun dasar atau tahun awal perhitungan

2.2 Menghitung Indeks Harga
Untuk keperluan perhitungan GNP, output yang membentuk GNP terdiri dari ratusan, ribuan, dan bahakan jutaan jenis serta ragam output; dan tidak hanya itu saja, setiap output itu pun dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar. Benarlah demikian sebab output yang membentuk GNP itu bisa saja berwujud tiket bioskop, mobil, pisau silet, tas, jasa pendidikan, mercon, kue bolu dan sekian ribu jenis lainnya lagi,yang masing masingnya dihasilkan dengan jumlah yang sangat banyak. Untuk semua jenis output (baik barang maupun jasa) itu kita harus mampu menyatakan : ”Tingkat harga umum lenih naik atau turun,sekian persen”. Yang artinya kita akan mengetahui perubahan tyingkat harga umum, yakni perubahan semua barang dan jasa secara bersama sama.
Untuk itu dibuat besaran yang dapat menggambarkan tingkat perubahan harga harga secara umum. Besaran harga ini dinyatakan dalam Indeks Harga. Tujuan pembuatan angka indeks harga itu sendiri adalah untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan.
• Jenis-Jenis Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga sekelompok besar barang yang dibeli oleh konsumen. IHK mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
a. Memungkinkan konsumen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap tingkat daya beli mereka.
b. Merupakan salah satu indikator dalam mengetahui tingkat inflasi dan tingkat keberhasilan kegiatan ekonomi.
c. Menentukan daya beli mata uang tertentu.
2. Indeks Harga Perdagangan Besar
3. Indeks harga perdagangan besar berguna untuk mengukur perubahan harga pada dua periode. Yang diukur dalam indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer dan harga yang digunakan adalah harga produsen. Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani untuk melakukan proses produksi dan mencukupi kebutuhan hidup. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang.
Pada indeks harga ini disebutkan bahwa untuk menghitung semua output jenis barang dan jasa yang ada di Indonesia namun tidak berarti semua jenis barang dan jasa yuang dihasilkan tersebut yang diperhitungkan dan dijumlahkan, pemerintah telah menetapkan beberapa jenis barang dan jasa yang hendak diperhitungkan didalam perhitungan indeks harga, yakni beberapa jenis barang dan jasa yang paling banyak dibeli oleh konsumen / masyarakat. Contohnya saja : beras, gula, kain kasar, batik kasar, minyak kelapa, minyak tanah, garam, ikan asin dan sabun cuci. Kemudian, dari situlah indeks harga dihitung. Pada tahun 1967,kesembilan bahan pokok tersebut dirasa kurang sesuai, lalu direvisi menjadi 62 jenis barang konsumsi. Selanjutanya, 62 jenis barang konsumsi itu kini diperkuas lagi hingga sekarang ini mencakup 400 jenis barang dan jasa di semua ibu kota provinsi.
2.3 Tingkat Inflasi
            Inflasi adalah gejala kenaikan harga yang berlangsung secara terus-menerus. Para ahli ekonomi menetapkan tiga jenis inflasi berdasarkan besarnya.
-          Inflasi yang merangkak
-          Inflasi yang mencongklang
-          Hiperinflasi

BAB III
DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL
3.1 Latar Belakang Distribusi Pendapatan Nasional
Masalah besar yang dihadapi Negara sedang berkembang adalah disparities (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu ketimpangan pendapatan yang merupakan awal timbulnya kemiskinan.
Distribisi pendapatan nasioanl adalah unsur penting untuk mengetahui tinggi rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu Negara. Ukuran distribusi pendapatan dipertimbangkan lemah dalam menggambarkan kesejahteraan karena indikator yang mengukur tingkat distribusi pendapatantidak tergantung pada rata-rata distribusi.
Masalah utama dalam distribusi pendapatan sebuah daerah adalah ketidakmerataan pendapatan antar kelompok masyarakat dalam daerah tersebut. ketidakmerataan distribusi pendapatan tersebut di akibatkan banyak hal.antara lain :
1.      Perbedaan dalam hal kepemilikan faktor-faktor produksi terutama stok modal antar kelompok masyarakat. Bila mekanisme otomatis tidak dapat berjalan,maka perlu mengandalkan peranan pemerintah dalam melakukan subsidi pada pihak yang kekurangan dan tentunya mutlak di perlukan pula kebijakan pemerintah dalam upaya redistribusi pendapatan.
2.      Ketidaksempurnaan mekanisme pasar (market failure) yang menyebabkan tidak terjadinya mekanisme persaingan sempurna.penyebab tidak berjalannya mekanisme persaingan karena :
a.       Perbedaan kepemilikan factor produksi
b.      Timpangnya akses informasi
c.       Intervensi pemerintsh
d.      Keterkaitan antara pelaku ekonomi dengan pihak pemerintah yang kemudian mendistorsi pasar.
3.2 Alat Ukur
Alat ukur distribusi pendapatan suatu Negara ada 2 indikator :
a.       Koefisien Gini (Gini Ratio)
Analisis yang digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakat pada suatu daerah atau negara pada suatu periode. koefisien gini biasanya di perlihatkan oleh kurva Lorenz. Di dalam kurva lorenz ini digambarkan tig a keadaan sekaligus, yakni:
Distribusi pendapatan nasional yang sangat merata, sangat tidak merata atau timpang, dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
b.      Kritaria Bank Dunia
Mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu Negara dengan melihat besarnya kontribusi 40% penduduk termiskin terhadap pendapatan atau pengeluaran nasioanl..Kritaria bank dunia bianya diperlihatkan oleh tabel.
Distribusi pendapatan yang relatif merata ketimpangannya tidak akan parah,namun apabila distribusi pendapatan yang relative tidak merata maka ketimpangannya akan parah.
           
3.3 Manfaat Mempelajari Distribusi Pendapatan Nasional
1.      Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu negara
2.      Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi.
3.      Dapat membandingkan keadan perekonomian antar negara
4.      Dapat membangtu merumuskan kebijakan pemerintah. 




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Distribusi Pendapatan Nasional. http://Alumnistitmuhpacitan.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014.
______. 2014. Distribusi Pendapatan Nasional. http://Lathifahirbah.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014.
Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar  Teori Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Semoga Contoh Makalah Ini Dapat membantu Tugas Anda. Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Terimakasih ^_^


No comments:

Post a Comment

Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D