BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia, mulai dalam
kandungan sampai mati, tampaklah manusia itu akan mengalami suatu proses yang
sama, yaitu semuanya adalah selalu dalam perubahan. Pada permulaan hidup
perubahan itu kearah pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada akhirnya
perubahan itu kearah kemunduran yang ditutup dengan kematian.Allah memberi kita
kehidupan semata-mata untuk kita menjalankan kewajiban kita sebagai khalifah di
muka bumi dengan menjalankan perintahnya.Karena pada akhir zaman akan ada
penghitungan amal baik dan buruk bagi kita dengan dua tempat yang berbeda yaitu
Surga dan Neraka.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di
bahas dalam proses penyusunan makalah ini
“Keindahan Hidup Setelah Mati” :
1. Makna Hidup dan Mati
2. Kehidupan Manusia Setelah Mati
3. Balasan dan Keadilan Tuhan
4. Surga dan Neraka dalam Konsep Islam
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
khusus yaitu untuk membahas isi dari
makalah Pendidikan Agama Islam :
1.Memahami dan mengetahui makna hidup dan
mati
2.Memahami dan mengetahui kehidupan manusia
setelah mati
3. Memahami dan mengetahui balasan dan
keadilan Tuhan
4. Memahami dan mengetahui surga dan neraka
dalam konsep islam
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1.1 Makna Hidup dan Mati
·
Makna
Hidup
hidup dan mati adalah
perjalanan yang harus ditempuh oleh setiap manusia namun lahir dan hidup hanya
berlangsung dengan waktu yang sangat singkat dan masih dapat dihitung dengan
jari.
Arti hidup dalam islam dapat di
ambil dari kata hayat yang berasal dari kata hayiya yang berarti hidup.Hidup
bagi makhluk Allah pada dasarnya bermula dari air.Hidup dalam Islam juga di
katakan ibadah,keberadaan kita
dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah.Namun hidup juga Ujian.Allah berfirman:
”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Mulk [67] : 2)
Kewajiban hidup manusia dalam islam bersifat ibadah khusus.Manusia
selama hidupnya berada dalam kerangka masa yang di penuhi dengan jalur-jalur kewajiban,anjuran,kewenangan,larangan.Hal
ini berarti bahwa manusia didalam hidupnya di lengkapi dengan seperangkat pola
perilaku (cognitif,efektif,psycho-motorik) yang tidak bisa keluar dari hukum
Allah.Hanya saja manusia di beri kebebasan untuk memilih yang baik, atau
sekurang-kurangnya yang sesuai dengan kemampuan dirinya.sehingga dengan
demikian manusia diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sesuai
dengan fitrahnya sebagai manusia yang berada dalam kerangka-kerangka ketentuan
atau kodrat atau iradat Allah SWT.[1]
2
·
Makna Mati
Akhir hidup manusia pada umumnya di ambil pengertian dari kata
mati.Dan itu terjadi pada manusia yang akan di sambungkan dengan kehidupan di
akhirat nanti.dengan lain perkataan kematian adalah istirahat dari
pekerjaan yang selalu mengukur dunia yang tidak berbatas. [2]Jika
dengan demikian maka pemikiran kita perlu di balikkan supaya sibuk memikirkan
kematian karena di sinilah letak kebahagiaan yang hakiki. Berdasarkan hal ini
maka sudah sewajarnya jika kita memandang bahwa kehidupan dunia adalah
kehidupan yang sangat singkat dan karenanya jangan dikotori dengan
perbuatan-perbuatan yang tercela.
Semua manusia, baik mukmin maupun kafir,mengakui
bahwa kematian pasti datang namun sebagian besar di antara manusia takut
menghadapinya. Hal ini disebabkan adanya keraguan bahwa kehidupannya selama di
dunia hanya diisi dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Berlainan halnya dengan
orang-orang yang taqwa dimana kematian merupakan sesuatu yang sudah lama mereka
rindukan.
Kematian dapat menjadi nikmat apabila dilengkapi
dengan bekal yang sempurna dan bagi yang tidak memiliki bekal maka kematian
baginya adalah malapetaka. Meskipun demikian namun kematian tetap saja akan
datang dan tidak peduli apakah yang bersangkutan sudah memiliki bekal atau
tidak.
Al-Qur’an menyebutkan bahwa mati pasti akan datang walaupun
yang akan dijemput berlindung di balik tembok besi sekalipun, demikian
disebutkan dalam: Q.S. al-Nisa’ ayat 8.
Dan apabila
kerabat (yang tidak berhak mendapat pesaka) dan anak-anak yatim serta
orang-orang miskin hadir ketika pembahagian (harta pesaka) itu, maka berikanlah
kepada mereka sedikit daripadanya, dan berkatalah kepada mereka dengan
kata-kata yang baik.( Q.S. al-Nisa’
ayat 8 )
3
1.2
Kehidupan Manusia Setelah Mati
Pada umumnya tempat manusia hidup adalah alam semesta.Sedangkan
pada manusia tempat hidup itu terbagi ke dalam :
1.
Alam Rahim
masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan
rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa kehidupan manusia sejak dalam
tulang sulbi ayah dan rahim ibu.Allah berfirman surat Al-'Imran,
juz ketiga ayat 6,
هُوَ
الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الأرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
"Dialah yang membentuk (tubuh)
kamu dalam rahim, sebagaimana dikehendaki- Ilah (yang berhak disembah),
melainkan Dia, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.3:6)
2. Alam Dunia
Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan diwafatkan oleh
Allah SWT, dimana proses perpindahan dari Alam Rahim ke Alam Dunia bukanlah hal
yang gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu, janin tumbuh dan
membentuk diri sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan izin Allah SWT
kita terlahir ke dunia ini dengan perjuangan ibu yang melahirkan kita antara
hidup dan mati. Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah “wahnan ‘ala
wahnin” (kelemahan di atas kelemahan), saking sakitnya proses melahirkan itu.
Di alam dunia ini
kita juga melalui proses pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ibnu Jauzi telah
membagikan umur manusia pada lima masa:
1.
Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan
hingga mencapai umur lima belas tahun.
2.
Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga
umur tiga puluh lima tahun.
3.
Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun
hingga umur lima puluh tahun.
4.
Masa tua; dari umur lima puluh tahun hingga umur tujuh puluh
tahun.
5.
Masa usia lanjut; dari
umur tujuh puluh tahun hingga akhir umur yang ditentukan oleh Allah SWT.
4
3.
Alam Barzah
Suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia
untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur
akan datang malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar
keimanan dan amal perbuatan kita.
Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian
manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia
di Hari Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode
ini. Namun demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci
Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini.
4.
Alam Akhirat
Setelah masa
kebangkitan kembali pada hari kiamat,masa hisan dan masa pembalasan. Masa
kehidupan di alam yang kekal dalam kenikmatan syurga atau dalam kepedihan
neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai
persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum mengetahuinya secara
hudhuri, atau belum ia sentuh dengan indranya. Berangkat dari kenyataan ini,
kita tidak dapat meyakini hakikat alam akhirat dan keadaan-keadaannya secara
detail dan sempurna, kita juga tidak dapat menyingkap hakikat-hakikatnya. Meski
begitu, kita bisa mengetahui sifat-sifat akhirat melalui akal atau wahyu.
ciri-ciri
dari alam akhirat, yaitu :
1.
Alam akhirat bersifat kekal dan abadi
2.
Alam
akhirat merupakan wadah yang pasti untuk terealisasinya kenikmatan dan kasih
sayang yang seutuhnya, tanpa ada kesusahan dan kelelahan di dalamnya
3.
Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian
yang terpisah, yang pertama adalah rahmat, dan yang kedua adalah siksa,
4.
Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung
pahala dan siksa bagi seluruh umat manusia atas segala apa yang mereka lakukan,
berupa amal baik dan amal buruk.
5.
Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan,
bukan tempat pembebanan tugas dan tanggung jawab.[3]
5
1.3 Balasan
dan Keadilan Tuhan
Hukum keserbateraturan dan hukum ketidakkekalan merupakan hukum
dasar atau sunnatullah yang berlaku bagi semua ciptaan Allah,tanpa kecuali.Di
dalam Al-qur’an, kedua hukum ini di temukan pada beberapa ayat yang menjelaskan
tentang kejadian dan akhir manusia,bumi,serta alam semesta.
Semua ciptaan Allah akan mengalami kebinasaan.seperti dalam
firman-Nya:
وَلَا تَدْعُ مَعَ الَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘلَا إِلَٰهَ
إِلَّا هُوَ ۚكُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚلَهُ الْحُكْمُوَإِلَيْهِتُرْجَعُونَ
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Musnahnya kehidupan secara berangsur-angsur ,berhentinya alam
semesta mengembang dan akan berkontraksi kembali ke titik awal kejadiannya
merupakan bukti nyata adanya hukum ketidakkekalan bagi semua ciptaan Allah.
Hari kiamat sebagai bukti kebesaran Allah yang
dimulai dengan melipat dan menghancurkan bumi serta langit seisinya tersebut,
diiringi dengan peristiwa lain, sesuai dengan kehendak Allah. ditiupnya terompet malaikat Isrofil pertama kali untuk mematikan
semua makhluq kecuali mereka yang dikehendaki tetap hidup oleh Allah. Menurut
Shawi al-Maliki mereka yang masih hidup para bidadari,pelayan surga, malaikar
jibril, Mikail, Israfil dan malaikat maut (Al-Shawi, 2002:IV, 469). Kemudian
sampailah pada tiupan yang kedua
dibangkitkan lagi semua makhluq untuk menjalani keputusan dan balasan dari amal
perbuatannya masing-masing.
Balasan dan keadilan Allah akan dimulai,Sunnah
Nabawiyah telah menunjukkan bahwasanya timbangan amala perbuatan itu memiliki
dua daun timbangan.Perhitungan amal itu akan menentukan amal perbuatan (baik dan
buruk) manusia selama hidup di dunia.sedangkan timbangan untuk menampakkan
kadarnya sehingga balasannya sesuai dengan amal perbuatannya
6
.Sebagaimana keadilan Allah pada umatnya atas
balasan yang akan di terima umatnya selama hidup di dunia:
1. Orang mukmin melihat
isi lembaran-lembaran kitabnya yang terdiri dari tauhid dan amal-amal shaleh
maka mereka akan merasa gembira dan bersuka cita,karena Allah akan memberikan
mereka balasan berupa syurga-Nya.
2. Adapun orang kafir ,munafik,dan orang-orang sesat,maka mereka
diberikan catatan amalnya darai sebelah kirinya dan dari belakang punggung
mereka.ketika itu orang kafir tersebut berseru dengan kecelakaan,kebinasaan,dan
perkara-perkara besar lainnya.Allah akan member mereka balasan berupa
neraka-Nya
Hal itu menunjukan bahwa Allah adalah maha adil
terhadap semua umatnya.Dan hendaknya diketahui ,bahwa barang siapa berjalan
secara lurus pada shirath Allah agama-Nya yang benar di dunia,niscaya ia akan
selamat melalui shirath-Nya di akhirat.Sebaliknya,barang siapa menentang
ash-sharathul mustaqim di dunia,niscaya ia tidak akan mampu meniti di atas
shirath akhirat.
1.4 Surga
dan Neraka dalam Konsep Islam
Kita beriman kepada adanya Surga yang disediakan Allah bagi
orang-orang beriman.Dan kita juga beriman kepada adanya Neraka yang disediakan
Allah bagi orang-orang kafir.Surga dan Neraka adalah benar dan tidak ada
keraguan akan (keberadaan) keduanya.Neraka adalah tempat bagi musuh-musuh
Allah.Sedangkan Surga adalah tempat bagi para kekasih Allah.Allah berfirman:
فَإِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَ لَنْ تَفْعَلُوْا
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَ الْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ
لِلْكَافِرِيْنَ
Maka
jika kamu tidak dapat membuat, dan sekali-kali kamu tidak akan dapat membuat,
maka takutlah kamu kepada neraka yang penyalakannya ialah manusia dan batu,
yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.(QS.Al-baqarah 24)
وَ بَشِّرِ الَّذِيْن آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا
مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا قَالُوْا هَذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَ أُتُوْا بِهِ
مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيْهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ
Dan
gembirakanlah orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bahwasanya untuk
mereka adalah surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Tiap-tiap
kali diberikan kepada mereka suatu pemberian dari semacam buah-buahan, mereka
berkata : "Inilah yang telah dijanjikan kepada kita dari dahulu". Dan
diberikan kepada mereka akan
7
dia
serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada isterii steri yang suci, dan mereka
akan kekal di dalamnya.(QS.Al-baqarah 25)[4]
·
Surga
Di dalam bahasa Arab
surga disebut dengan al – jannah atau al-hadiqah zatusy syajar (kebun atau
taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan). Maka surga dipahami dengan
berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.
surga dalam 3 bagian :
1.
Jannatul Ikhtisas adalah surga yang disediakan bagi anak – anak
kecil yang meninggal sebelum dikenakan kewajiban. Yakni meninggal dibawah umur
6 tahun. Juga Allah akan menempatkan siapa saja yang di kehendaki dalam surga
Ikhtisas ini dan orang – orang yang hilang akalnya. Yaitu orang yang baik
kelakuannya ketika masih normal kemudian menderika sakit ingatan sampai
meninggal.
2.
Jannatul Mirats ialah tempat di surga yang mestinya disediakan
bagi orang – orang kafir kalau seandainya mereka beriman. Jelasnya, oleh karena
tempat – tempat yang disediakan itu tidak jadi diisi oleh orng – orang tak
beriman, maka tempat –tempat tadi dibagikan kepada ahli surga, sebagai
pembagian tambahan (warisan). Setelah tempat – tempat yang telah di tentukan
sendiri bagi mereka masing – masing.
3.
Jannatul A’mal ialah surga yang disediakan bagi orang – orang
mukmin berdasarkan amal – amalnya. Surga inilah yang bagiannya tidak sama,
bahkan menurut amalnya sendiri – sendiri.
Di dalam Al-Qur’an
ditemukan bermacam – macam nama bagi surga. Nama – nama itu adalah :
1. Surga Fidaus, disebut
dalam surat al-Kahfi ayat 107-108
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ
الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا. خَالِد ِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus
menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah
daripadanya.
2. Surga ‘Adnin, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 30-31 :
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا. أُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ
وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا
عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ
الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا.
8
Sesungguhnya mereka
yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. Mereka itulah
(orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya;
dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian
hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar
di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan
tempat-istirahat yang indah;
3. Surga Na’im, disebut dalam surat al-Luqman
ayat 8-9 :
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ
النَّعِيمِ. خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka
surga-surga yang penuh keni`matan, Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji
Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4. Surga Ma’wa, disebut dalam surat al-Sajadah
ayat 19 :
أَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ
الْمَأْوَى نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.
Adapun orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat
kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan
5. Surga Darussalam, disebut dalam surat Yunus ayat 25 :
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى
صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ.
Allah menyeru (manusia)
ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus (Islam).
6. Surga Darul Muqamah, disebut dlam surat Fathir
ayat 34-35:
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ
رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ. الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ
لَا يَمَسُّنَا
فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ.
Dan mereka berkata:
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya
Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan
kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada
merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
7. Surga al-Maqamul Amin,
disebut dalam surat al-Dukhan ayat 51 :
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada
dalam tempat yang aman,
9
Para ahli surga hidup
rukun dan damai, aman sejahtera sepanjang masa, tidak ada usia tua dan muda.
Usia para penghuni surga sebaya, tidak pernah menjadi tua, semua dalam keadaan
sehat tidak pernah dihinggapi penyakit,. Seluruhnya merupakan balasan dari
kebajikan yang telah dilaksanakan di dunia.
·
Neraka
neraka disebut dengan
al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang
berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang – orang yang
berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin
al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan).
Adapun nama – nama neraka yang disebut di dalam Al-Qur’an adalah
sebagai berikut :
1. Neraka Jahannam,
disebut dalam surat At-Taubah ayat 63 :
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ
لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا ذَلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ.
Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu)
mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itu adalah
kehinaan yang besar.
2. Neraka Jahim, disebut
dalam surat al-Dukhan ayat 56 :
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا الْمَوْتَ إِلَّا الْمَوْتَةَ الْأُولَى وَوَقَاهُمْ
عَذَابَ الْجَحِيمِ.
mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di
dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka.
3. Neraka Hawiyah, disebut
dalam surat al-Qari’ah ayat 8-11 :
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ. فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ. وَمَا أَدْرَاكَ
مَا هِيَهْ. نَارٌ حَامِيَةٌ.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu
apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas
10
.
4. Neraka Weil, disebut
dalam surat al-Mutaffifin ayat 1-3 :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ. الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ
يَسْتَوْفُونَ. وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ.
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu)
orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi.
5. Neraka Ladza, disebut
dalam surat al-Ma’arij ayat 15-18:
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى. نَزَّاعَةً لِلشَّوَى. تَدْعُوا مَنْ أَدْبَرَ
وَتَوَلَّى. وَجَمَعَ فَأَوْعَى.
Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka
itu adalah api yang bergejolak, Yang mengelupaskan kulit kepala, Yang memanggil
orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan (harta
benda) lalu menyimpannya.
6. Neraka Sa’ir, disebut
dalam surat al-mulk ayat 5:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا
رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ
السَّعِيرِ.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
7. Neraka saqar, disebut dalam
surat al-Mudatsir ayat 36-30 :
سَأُصْلِيهِ سَقَرَ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ. لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ.
لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ.
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.
Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada
sembilan belas (malaikat penjaga).
8. Neraka al-Huthamah,
disebut dalam surat al-Humazah ayat 4-9:
كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ.
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ. الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ.
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ. فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ
11
.
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar
akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu)
api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada
tiang-tiang yang panjang.
Banyak sekali gambaran
dalam Al-qur’an tentnag surge dan neraka,juga tentnag kenikmatan dan siksa di
dalamnya .setiap kali Allah menyebutkan surge maka Allah mengiringkannya dengan
penyebutan neraka,demikian pula sebaliknya.Nash-nash Al-qur’an dan sunnah
nabawiyah banyak sekali yang menunjukkan adanya surge dan neraka.Karena itu
Ahlus Sunnah wal jama’ah sepakat tentang keberadaan surge dan neraka dan bahwa
keduanya telah di ciptakan.selanjutnya kita juga beriman bahwa surge dan neraka
itu tidak akan binasa dan fana.[5]
12
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.H.Zainuddin,1991,ilmu
tauhid lengkap,Solo: Rineka Cipta
Prof. Dr. Azra Azyumardi,dkk,2003,buku
teks pend.agama islam,Jakarta:Departemen Agama RI
Islam untuk disiplin ilmu
pendidikan,1997,Jakarta:Departemen Agama RI
Dr.Abdul Aziz bin
Muhammad Alu Abdil Lathif, 1419 H,Pelajaran Tauhid,Jakarta:Darul Wathan,Riyadh
No comments:
Post a Comment
Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D