Aku arahkan bola mata pada gundukan Tanah
Terhanyut,pandangi rimba hijau
Menjadi sebuah tanah gersang,
Dengan potongan kayu yang masih tersisa
Tak ku temui kembali batang yang tinggi
Sejuknya suasana pagi dengan tetesan embun,
Seraya menyegarkan hausnya dahaga dalam jiwa
Senja tak lagi tersenyum dan terlihat sayu
Ketika rimbunnya daun dan batang yang tinggi berganti
Dengan pemandangan yang terpaksa daku elokkan
Kini bumiku semakin sulit bernafas
Mencari setitik oksigen
Dari daun yang jatuh dan,
Potongan kayu yang masih mungkin kutanam kembali
Tanahku tak dapat menyerap air
Tanahku panas,menjadi api yang siap melelehkan rangsangan
keringat.
Akarnya dicabut,dirampas dan terpotong-potong
Berdiri dalam setiap sel gedung mewah
Mereka tak pernah pikirkan
Sel itu berdiri dalam bayang penderitaan
No comments:
Post a Comment
Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D