LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PEMBUKTIAN FOTOSINTESIS
DAPAT
MENGHASILKAN OKSIGEN
Oleh:
Kelas
XII IPA 1
Kelompok
7
Imami
Diyah Puspita (17)
Komaruddin
(22)
SMA
NEGERI 3 BANGKALAN
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai penelitian
yang kami lakukan, yaitu pembuktian fotosintesis dapat menghasilkan oksigen.
Makalah ini kami akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna
untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Bangkalan, 29 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3
Tujuan................................................................................................................ 2
1.4
Manfaat.............................................................................................................. 2
1.5
Hipotesis............................................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan
Teori................................................................................................... 3
BAB III. METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian................................................................................................... 6
3.2 Variabel
Penelitian............................................................................................. 6
3.3 Alat dan
Bahan.................................................................................................. 6
3.4 Waktu dan
Tempat Penelitian............................................................................ 6
3.5 Langkah Kerja.................................................................................................... 6
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian.................................................................................................. 8
4.2 Analisis
Hasil Penelitian..................................................................................... 9
4.3 Pembahasan...................................................................................................... 10
4.4 Diskusi............................................................................................................. 10
BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan.......................................................................................................... 11
5.2 Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa
ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan
dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut
mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap
jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk
hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme
terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa
tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses
penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses anabolisme yang
sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Fotosintesis adalah mengolah
bahan sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan bantuan cahaya pada
tumbuhan. Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapatkan
karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida
diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen.
Proses ini memerlukan energi alami yang didapat
dari cahaya matahari. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum,
masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga
pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Energi cahaya matahari
ini diserap oleh klorofil yang terdapat pada tumbuhan. Proses Fotosintesis
menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Fotosintesis pada tumbuhan dilakukan pada
siang hari dengan bantuan sinar matahari dan karbon dioksida serta mengeluarkan
oksigen dan karbohidrat. Oksigen akan disebarkan ke luar tumbuhan sehingga
manusia dapat menghirupnya untuk bernafas sedangkan karbohidrat digunakan oleh
tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhan. Hampir semua makhluk hidup bergantung
pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Pada malam hari karena tidak ada cahaya matahari, tumbuhan
mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida.
Pengetahuan
dalam memahami proses fotosintesis ini sangat penting selain sebagai dasar
pengetahuan alam tetapi juga sebagai petunjuk bagi siswa dalam memahami materi
anabolisme pada pelajaran biologi. Untuk itu diperlukan adanya suatu praktikum
mengenai pembuktian bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
1.2
Rumusan Masalah
·
Apakah oksigen merupakan hasil dari
proses fotosintesis ?
·
Apakah panjang gelombang cahaya
mempengaruhi terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis?
1.3
Tujuan
·
Membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis menghasilkan oksigen
·
Mengetahui pengaruh panjang gelombang
cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis
1.4
Manfaat Penelitian
·
Dapat membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis menghasilkan oksigen
·
Dapat mengetahui pengaruh panjang
gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis
1.5 Hipotesis
·
Dalam proses fotosintesis tersebut pasti
akan menghasilkan oksigen karena pengertian dari Fotosintesis itu sendiri adalah
suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2
dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
·
Jika Panjang gelombang cahaya yang
diterima besar akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak. Begitu juga
sebaliknya, jika panjang gelombang cahaya yang diterima sedikit akan
menghasilkan oksigen yang lebih sedikit pula.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Fotosintesis merupakan proses
konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam
tubuh tumbuhan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas
terjadi transformasi energi, yaitu energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik
berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan senyawa
organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, fotosintesis dapat
berlangsung cepat dan efisien.
Fotosintesis berperan penting bagi
kehidupan organisme karena menyediakan oksigen yang diperlukan oleh organisme
untuk proses pernapasan dan mendaur karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan
dari proses pernapasan.
reaksi
fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
energi
cahaya
6CO2 + 6
H2O C6H12O6 (glukosa)
+ 6O2
Klorofil
Sumber cahaya alami adalah matahari yang
memiliki spektrum cahaya inframerah yang tidak tampak, merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu dan infra ungu yang tidak tampak. Spektrum cahaya yang
digunakan dalam proses fotosintesis ialah spektrum cahaya yang tamapak
(380-700nm), yaitu mulai dari ungu sampai merah. Inframerah dan infraungu tidak
digunakan dalam fotosintesis. Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya
terhadap fotosintesis. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang
gelombang yang berbeda. Cahaya yang jatuh kepermukaan daun hanya 1-2% yang
digunakan untuk fotosintesis, sisanya dipantulkan, ditransmisikan, atau diserap
dalam bentuk panas.
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel
yang memiliki pigmen fotosintetik. Kloroplas mengandung beberapa pigmen,
misalnya klorofil alfa yang mampu menyerap cahaya biru-nila dan
cahaya merah atau klorofl beta yang mampu menyerap cahaya biru. Klorofil
alfa berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil adalah senyawa
organik yang mengandung unsur C, H, O, dan N dengan satu atom Mg di
tengah-tengah.
Kloroplas ditemukan di jaringan mesofil
daun. Pada jaringan mesofil terdapat 30-40 kloroplas. masing-masng kloroplas
terdiri atas setumpuk piringan bulat kecil yang disebut tilakoid suatu
pigmen hijau yang mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia sebagai
pendorong proses fotosintesis. Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas
membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi
cairan (stroma). Membran tersebut membentuk suatu sistem membran
tilakoid yang berupa kantung. Kantung-kantung tersebut dapat berlapis-lapis
hingga membentuk grana.
Fotosintesis
berlangsung dalam dua tahap yaitu:
·
Reaksi terang
Reaksi terang
(karena memerlukan cahaya) adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi
NADPH2 yang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses
diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil
menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan
merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau
ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi
bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi
pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang
yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun,
cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat
reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat
reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II
terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer, sedangkan fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang 700 nanometer.
Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis. Fotosintesis
dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II,
membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang
menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan
fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera
diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron
dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil
ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari
proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon
dioksida. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga
mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai
transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
·
Reaksi gelap
reaksi gelap terjadi di
dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang
diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi ini
disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga
dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya). Tetapi tidak dapat
berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal
dari reaksi terang.
Ada
dua macam siklus, yaitu siklus Calin Benson dan siklus Hatch Slack. Pada siklus
Calin Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga,
yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada
siklus Hatch Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon
empat. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk
aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
Fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
·
Faktor dalam
1. Klorofil
semakin
banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung
semakin cepat. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua
daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan
klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
·
Faktor
luar
1. Intensitas
cahaya
Energi
cahaya yang diserap tumbuhan bergantung pada intensitas cahaya, panjang
gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran. Semakin rendah intensitas cahaya,
semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap tidak mencukupi
untuk fotosintesis. semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin
banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil.
2. Konsentrasi
karbondioksida
Semakin
banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Laju fotosintesis dapat
ditingkatkan dengan meningkatnya kadar karbondioksida udara. Akan tetapi, bila
kadarnya terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup,
sehingga laju fotosintesis terganggu.
3. Suhu
Enzim-enzim
yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimal. laju
fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim. Semakin tinggi suhu semakin tinggi laju fotosintesis, demikian juga
sebaliknya. Namun bila siuhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti
karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu
tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu
tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien
4. Kadar
air
Kekurangan
air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar
fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika
kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap
pertumbuhan
Penelitian
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah dibandingkan dengan tumbuhan
dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih
banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
7. Kadar oksigen
Bila kadar
oksigen dari udara diturunkan dari 20% menjadi 1%, maka fotosintesis akan naik
menjadi 30%. Jadi Oksigen mempunyai daya penghambat fotosintesis.
8. Kandungan
hara dalam tanaman
Unsur Mg dan
N sangat dibutuhkan dalam pembentukan klorofil. Apabila unsur Mg dan N tidak
cukup banyak tersedia, maka pembentukan klorofil terhambat. Hal ini dapat
berdampak pada penurunan laju fotosintesis.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
·
Eksperimen
3.2
Variabel Penelitian
·
Variabel bebas: warna plastik (biru tua,
merah, dan bening)
·
Variabel terikat: jumlah gelembung yang
dihasilkan dan panjang kolom udara yang terbentuk di ujung tabung reaksi.
·
Variabel kontrol: jenis tanaman yang
digunakan (Hydrilla verticillata), intensitas
cahaya.
3.3
Alat dan Bahan
·
Tiga buah tabung reaksi
·
Tiga buah gelas beker 1.000 ml
·
Tiga buah corong kaca
·
Kawat kecil
·
Air
·
Tanaman Hydrilla
verticillata
·
Plastik transparasi
berwarna biru tua, merah, dan bening.
3.4
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Waktu : 11.35 – 13.05 WIB
Tanggal : rabu, 23 Oktober 2013
Tempat : di laboratorium SMAN 3 BANGKALAN
3.5 Langkah Kerja
·
Merangkai alat dan bahan seperti berikut
sehingga terbentuk tiga rangkaian percobaan
·
Menutup rangkaian I dengan plastik
transparasi biru tua, rangkaian percobaan II dengan plastik transparasi merah,
dan rangkaian percobaan III dengan plastik transparasi bening.
·
Meletakkan ketiga rangkaian percobaan
tersebut di tempat yang terkena sinar matahari.
·
Mengamati banyak gelembung yang
dihasilkan oleh Hydrilla selama
15 menit dan mengukur panjang kolom udara yang terbentuk di ujung tabung
reaksi.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tabel
4.1.1 banyak gelembung dan panjang kolom udara yang dihasilkan pada ke 3
percobaan.
Percobaan ke
|
Warna plastik
|
Jumlah gelembung
|
Panjang kolom udara (cm)
|
I
|
Biru
|
22
|
3
|
II
|
Merah
|
60
|
1
|
III
|
Bening
|
65
|
0,5
|
Gambar 4.1.2 proses percobaan fotosintesis
4.2
Analisis Hasil Penelitian
·
Percobaan I
Pada
percobaan I menggunakan plastik berwarna biru dan menghasilkan 22 gelembung
serta panjang kolom udara 3 cm setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar
matahari. Gelembung yang dihasilkan menandakan adanya oksigen yang dihasilkan
dari peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.
·
Percobaan II
Pada
percobaan II menggunakan plastik berwarna merah dan menghasilkan 60 gelembung
serta panjang kolom udara 1 cm setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar
matahari. Gelembung yang dihasilkan menandakan adanya oksigen yang dihasilkan
dari peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.
·
Percobaan III
Pada
percobaan III menggunakan plastik bening dan menghasilkan 65 gelembung serta
panjang kolom udara 0,5 cm setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari.
Gelembung yang dihasilkan menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari
peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.
Pada
percobaan fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan ganggang (Hidrylla
Verticillata) memperoleh hasil bahwa oksigen dihasilkan pada ujung
ganggang yang dimasukan kedalam air dan disimpan di ruangan yang terkena cahaya
matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan sangat banyak
dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya (oksigen). ketika mencoba dengan
menutupi keliling gelas kimia dengan plastik berwarna biru dan merah
menghasilkan gelembung lebih sedikit dari pada percobaan yang menggunakan
plastik bening, kecepatannya juga berbeda, pada percobaan dengan plastik merah dan
biru kecepatannya lebih lambat mengeluarkan gelembung dibandingkan dengan
percobaan yang dilakukan dengan plastik bening. Jadi dapat disimpulkan bahwa
dari plastik warna merah, biru dan bening yang paling cepat mengeluarkan dan
banyak menghasilkan oksigen adalah plastik bening. Tetapi suhu juga
mempengaruhi banyaknya oksigen yang dihasilkan, semakin panas suhu maka semakin
banyak gelembung udara yang dihasilkan.
4.3
Pembahasan
·
Oksigen Merupakan Hasil dari Proses
Fotosintesis
Dua produk utama dari proses fotosintesis
adalah glukosa dan oksigen. Air yang diserap oleh tanaman diubah menjadi
hidrogen dan oksigen dengan menggunakan energi yang berasal dari matahari.
Sementara oksigen dilepaskan di atmosfer melalui stomata sebagai bi-produk,
hidrogen digunakan oleh tanaman untuk menyiapkan makanan mereka sendiri. Di
sisi lain, glukosa diproduksi dan disimpan dalam struktur molekul kompleks dari
sel tanaman. Tindakan yang sama sebagai sumber energi bagi organisme hidup, dan
dipindahkan dari satu organisme ke organisme lain sebagai bagian dari rantai
transfer energi makanan. Dari semua
produk ini, hidrogen adalah yang paling bermanfaat bagi tanaman seperti yang
digunakan oleh mereka untuk mempersiapkan makanan mereka sendiri.
Demikian pula, oksigen yang dirilis
sebagai bi-produk dari proses ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya. Sementara oksigen diperlukan untuk proses respirasi,
glukosa memainkan peran penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa
fotosintesis penting bagi semua jenis makhluk hidup di planet ini - termasuk
manusia.
Pada percobaan yang telah kami lakukan
terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Hal itu
dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung udara yang dihasilkan oleh tanaman
Hydrilla.
·
Panjang Gelombang Cahaya Mempengaruhi Terhadap
Pembentukan Oksigen
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dan oksigen (O2) dengan bantuan
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dan oksigen (O2) dengan bantuan
cahaya matahari. Hanya
panjang gelombang cahaya matahari tertentu yang dapat diserap oleh pigmen yang
berada di daun. Semakin tinggi panjang gelombang, semakin banyak pula
gelembungnya bgitu juga sebaliknya. Gelembung tersebut ialah oksigen yang
merupakan
4.4
Diskusi
·
Ketiga Percobaan Menghasilkan Gelembung-gelembung
Udara
Pada
ketiga percobaan tersebut, semuanya menghasilkan Gelembung-gelembung Udara.
Tetapi jumlah gelembungnya tidak sama, karena dalam percobaan tersebut
menggunakan plastik dengan warna yang berbeda.
·
Percobaan yang Paling Banyak Menghasilkan
Gelembung Udara
Percobaan
ketiga yang paling banyak menghasilkan gelembung udara yaitu ketika rangkaian
percobaan tersebut ditutup dengan plastik bening. Hal tersebut dikarenakan saat
kita menggunakan plastik bening, cahaya yang diserap lebih banyak, sehingga
gelembung udara yang dihasilkan juga banyak pula.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Simpulan
·
Fotosintesis adalah suatu proses
metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida
(CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan
bantuan cahaya matahari dan klorofil
yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
·
Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis
menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan dihasilkannya banyak gelembung udara
dari fotosintesis.
·
Faktor intensitas cahaya yang terang
(cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila
cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
·
Warna yang memiliki panjang gelombang
pendek sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak
gelembung gas;
·
Hydrilla verticillata digunakan sebagai
objek pengamatan karena tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan
langsung dengan air
·
Pada reaksi terang, jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi
yang terang berhubungan langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah
gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan.
·
Fotosintesis melibatkan sinar
matahari untuk memperoleh hasil yang sempurna
·
Suhu, intensitas cahaya, dan kadar
karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap pembentukan oksigen
dalam proses fotosintesis.
5.2 Saran
·
Sebaiknya bahan-bahan yang akan
digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar praktikum dapat
berjalan dengan lancar.
·
Lebih teliti dalam mengamati gelembung udara
yang dihasilkan dari proses fotosintesis
·
Disaat rangkaian percobaan ditutup
plastik hendaknya ditutup dengan sebaik-baiknya, agar hasil yang diperoleh
tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arhan.
2009. Laporan Pratikum Fotosintesis. http://smartbekantan.blogspot.com/.
Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2013, pukul
13.40 wib.
Campbell
dan Reece. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Darmawan
dan Baharsjah.1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : Gramedia.
Dwijoseputro,
D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia.
Kimball,
John. W. 1992. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga.
Sugiharo,
Bowo. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Surakarta : Sindhunata.
Syamsuri,
Istamar. Dkk. 2003. Biologi 2000. Jakarta : Erlangga.
Semoga Contoh Laporan Ini Dapat membantu
Tugas dan Penelitian Anda. Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Terimakasih
^_^
No comments:
Post a Comment
Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D