LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM RESPIRASI MAKHLUK HIDUP
Disusun oleh:
XI IPA 1
KELOMPOK 1
1. Rizqi Kurnianty (40)
2. Imami diyah puspita (17)
3. Dwi kurniawati (11)
4. Mas amalina Putri M. (21)
5. Inas manda weni (18)
6. Achmad Badrus soleh (01)
SMA NEGERI 03 BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTA
Puja
& puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Y.M.E, karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Pada
kesempatan kali ini kami ingin berterimakasih kepada ibu Fatmawati Spd karena
telah membimbing kami untuk menyelesaikan masalah ini.
Dalam
makalah ini kami telah melakukan beberapa praktikum yang hasilnya kami paparkan
dalam makalah ini. Selain itu juga dalam makalah ini terdapat laporan praktikum
pada system respirasi makhluk hidup seperti pada manusia,tumbuhan dan hewan.
Kami
adalah seorang manusia yang jauh dari kata sempurna, begitu juga makalah ini
masih ada kesalahan & kekeliruan yang ada pada isinya. Untuk itu kami mohon
maaf & mohon saran serta bimbingannya.
Bangkalan,
14 february 2013
Tim
Penyusun
Kelompok
1
DASAR
TEORI
A. Pernapasan
(Respirasi)
Bernafas
artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam
paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)
serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah
seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui
proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea
maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2.
Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :
1. Respirasi
Aerob (Oksidasi) Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan
oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675
kalori Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.
2. Respirasi
Anaerob Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen.
Reaksi umumnya sebagai berikut: C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori Pada proses
respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih
dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses
tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga
energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada
tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi
dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam
keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi
ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.
B. Pernapasan
pada Serangga
Insecta
(serangga) bernafas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea.
melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau
spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu. Stigma dapat
terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang diatur oleh otot. Tabung
trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang terkecil berujung buntu dan
berukuran ±0,1 nanometer. Cabang ini disebut trakeolus; berisi udara dan
cairan. Oksigen larut dalam cairan ini kemudian berdifusi ke dalam sel-sel di
dekatnya. Jadi, pada insect, oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi
melalui trakea. Pada belalang misalnya, keluar masuknya udara ke dalam trakea
diatur oleh kontraksi otot perut. Ketika otot kendur, volume perut normal dan
udara masuk. Ketika otot berkontraksi sehingga udara keluar. Udara masuk
melalui empat pasang sigma depan dan keluar melalui enam pasang stigma abdomen.
Dengan demikian, udara yang miskin oksigen tidak akan bercampur dengan udara
kaya karbondioksida yang masuk.
C. Belalang
Belalang
adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera.
Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan
juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies
belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap
sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya
sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk
melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat
dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari
belalang jantan.
D. Kecambah
Kecambah
adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik
di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap
kritis dalam kehidupan tumbuhan. Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian
utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua
kelas daritumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya : monokotil
dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya.
Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa
jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon.
Kecambah melakukan pernapasan untuk mendapatkan energi yang dilakukan dengan
melibatkan gas oksigen (O2) sebagai bahan yang diserap/diperlukan dan
menghasilkan gas karbondioksida (CO2), air (H2O) dan sejumlah energi.
RESPIRASI
TUMBUHAN
UJI PRAKTIKUM
TUJUAN:
untuk mengetahui respirasi pada tumbuhan
ALAT
& BAHAN:
1. Kecambah
250 gr
2. Lilin
2 buah
3. Korek
api
4. Gelas
ukur
5. Timbangan
CARA KERJA:
1.
Ambil kecambah menjadi
2 bagian
(lebih banyak dan lebih sedikit)
2.
Timbanglah masing-masing kecambah
menggunakan timbangan
3.
Stelah
itu taruh 2 lilin di meja, lalu taburkan masing-masing kecambah tersebut ke
setiap sisi lilin & usahakan agar jarak antara lilin yang satu dengan yang
lain berjauhan agar dapar di bedakan mana kecambah yang lebih sedikit dengan
kecambah yang banyak
4.
Nyalakan
lilin dengan korek api lalu amati apa yang terjadi
5.
Catatlah
hasil pengamatan
HASIL
PENGAMATAN:
Tabel hasil pengamatan
Kecambah
|
Berat (gr)
|
Lama lilin padam (detik)
|
1
|
1,02
|
43 detik
|
2
|
1,08
|
41 detik
|
KESIMPULAN:
Dari hasil praktikum di
atas kami menyimpulkan bahwa pada lilin yang kecambahnya lebihbanyak, lilin
terlebih dahulu padam pada detik ke 41
dan sedangkan pada lilin yang lebih sedikit kecambahnya lilin padam pada waktu
selang 2 detik yaitu 43 detik
RESPIRASI
SERANGGA
TUJUAN:
1. Mengetahui jumlah oksigen yang diperlukan
serangga pada satuan waktu
2.
mengetahui zat-zat yang dihasilkan sebagai sisa pernapasan
ALAT
& BAHAN:
1.
Belalang
(2 buah)
2.
Respirometer
3.
Vaselin/plastisin
4.
Larutan
eosin
5.
Pipet
tetes
6.
Stopwatch
7.
NaOH/KOH
Kristal
8.
Kapas
9.
Timbangan
10.
Suntikan
CARA
KERJA:
1.
mengambil
2 butir NaOH/KOH Kristal dan dibungkus dengan kapas
2.
memasukkan
Kristal tersebut untuk mengetahui berat serangganya
3.
menimbang
belalang bersama wadahnya, lalu timbanglah wadah tersebut untuk mengetahui
berat serangganya
4.
memasukkan
belalang ke dalam respirometer
5.
menutup
respirometer dan pada pertemuan tabung respirometer dengan tutup berskala
diolesi dengan vaselin
6.
menetesi
ujung pipa berskala dengan larutan eosin
7.
mengamati
kedudukan larutan eosin pada pipa berskala pada tiap 2 menit, perhitungan
dimulai dari skala 0
8.
membuka
respirometer dan memperhatikan dinding KOH respirometer sambil mengamati
9.
membuka
kapas yang membungkus Kristal NaOH dan mengamati apakah ada perubahan yang
tampak atau tidak!
HASIL
PENGAMATAN:
Berat
serangga
|
Pergeseran
larutan eosin pada 2 menit ke…
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
1.
0,45
gr
|
17
|
27
|
35
|
42
|
48
|
55
|
61
|
67
|
72
|
78
|
2.
0,50
gr
|
2
|
3
|
3,5
|
8
|
15
|
18
|
23
|
25
|
27
|
29
|
1.
Dinding
pada tabung respirometer basah
2.
NaOH
pada kapas lama-lama akan habis
Factor-faktornya:
-berat
belalang
-aktivitas
-usia
-jenis
kelamin
PERTANYAAN:
1.
Apakah
fungsi dari Kristal NaOH/KOH?
2.
Mengapa
larutan eosin pada pipa berskala dapat bergeser?
JAWAB:
1.
Fungsi dari Kristal KOH/NaOH
pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2agar organisme (belalang) tidak
menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal
KOH/NaOH dapat mengikat CO2karena bersifat hidroskopis. Reaksi
antara KOH dengan CO2, sebagai berikut:
(i) KOH + CO2 → KHCO3
(ii) KHCO3 + KOH → K2CO3 +
H2O
2.
Karena
belalang berusaha menghirup oksigen dari luar melalui tabung kapiler berskala,
sehingga setiap serangga memperoleh oksigen dan eosin akan bergerak.
Semoga Contoh Laporan Ini Dapat membantu
Tugas dan Penelitian Anda. Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Terimakasih
^_^
No comments:
Post a Comment
Mohon Berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Kritik dan Saran Sangat diperlukan untuk Memajukan Blog ini terimakasih :D